Rayuan Dosen IAIN Membuat Mahasiswi Ini Luluh, Sampai Hamil
jpnn.com - JPNN.com BANDARLAMPUNG - Demonstrasi yang digelar mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung membuka perilaku asusila salah seorang dosen bernama Ibrahim.
Mahasiswa membeberkan tindakan dosen Konseling Bimbingan Islam (KBI) Fakultas Dakwah itu dengan berorasi. Ibrahim dituding telah melakukan perbuatan tak senonoh.
Salah seorang korbannya adalah SS (24). Warga Jl. Urip Sumoharjo, Gunungsulah, Wayhalim, ini mengaku pernah menjadi korban Ibrahim. SS mengaku sempat dijanjikan Ibrahim untuk menikahinya.
Dijelaskan, SS mengenal Ibrahim pada 2007 silam. Ketika itu, dia tengah magang di rektorat IAIN. Selama magang, SS mengaku sering dirayu dan digoda oleh Ibrahim.
’’Bahkan ketika saya pulang, dia sering mengantar. Sebenarnya saya selalu menolak, tetapi dia selalu memaksa dengan alasan khawatir dengan saya bila pulang sendirian,” kata SS seperti yang dilansir Radar lampung (Grup JPNN.com), Jumat (24/4).
Janji manis Ibrahim akhirnya berhasil. SS rela menyerahkan kehormatannya hingga berbadan dua. Mengetahui SS hamil, Ibrahim makin gencar mengobral rayuan.
’’Dia janji tanggung jawab asal tidak bilang siapa-siapa. Karena saya khawatir dan takut, akhirnya saya tidak bilang kepada siapa pun,” jelasnya.
Sayang, janji tinggallah janji. Hingga anaknya berusia 7 tahun, Ibrahim tak kunjung menepati. Dia hanya sempat memberi nafkah selama satu tahun. Karena tak kunjung ada kepastian, SS akhirnya memilih menikah pada 2014 lalu.
JPNN.com BANDARLAMPUNG - Demonstrasi yang digelar mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung membuka perilaku asusila salah
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan