Reaksi Bea Cukai Soal Isu 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memastikan bahwa adanya pengiriman tujuh kontainter surat suara dari Tiongkok ke Indonesia sama sekali tidak benar.
Menurut Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, semenjak isu itu muncul, mereka langsung mengecek ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Dari pengecekan, dia menegaskan, isu tersebut adalah kabar bohong atau hoaks yang sengaja disebarkan.
Dia menuturkan, tujuh kontainer yang diisukan masing-masing berisi sepuluh juta surat suara tercoblos tersebut tidak ada sama sekali ditemukan di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Tidak benar ada tujuh kontainer berisi surat suara. Pemerintah termasuk di dalamnya bea cukai menyatakan bahwa itu tidak benar. Tidak ada kiriman (dari Tiongok),” tegas dia di Jakarta, Senin (7/1).
Dia mengungkapkan, proses pengawasan isi kontainer di seluruh pelabuhan Indonesia sudah memakai sistem pengawasan berstandar internasional.
Mulai dari manajemen risiko, pemeriksaan fisik baik dengan alat X-Ray, Gama-Ray maupun oleh petugas langsung sudah dilakukan.
Sehingga, dia memastikan pengamanan dan pengecekan terhadap barang-barang yang dimasukan ke Indonesia sangat ketat.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memastikan bahwa adanya pengiriman tujuh kontainter surat suara dari Tiongkok ke Indonesia sama sekali tidak benar.
- Bea Cukai Tegal dan Satpol P3KP Pekalongan Musnahkan Rokok Ilegal, Sebegini Banyaknya
- Penyelundupan Pakaian Bekas dari Malaysia di Perbatasan Kalbar Digagalkan Petugas
- Tegas, Bea Cukai Semarang Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp 1,7 Miliar
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Fasilitas Pusat Logistik Berikat Selama Dua Pekan
- Bea Cukai Gelar 139 Penindakan Rokok Ilegal di Jateng-DIY Selama Januari, Ini Hasilnya
- Bea Cukai-Polri Gagalkan Penyelundupan 20 Kg Sabu-Sabu di Bengkalis, InI Kronologinya