Reaksi Berbagai Negara Atas Invasi Rusia ke Ukraina, China Memang Beda
Presiden Xi dan Presiden Putin telah menjalin kemitraan erat selama bertahun-tahun, namun tindakan Rusia di Ukraina menempatkan China dalam posisi yang canggung.
Ditanya apakah Presiden Putin memberi tahu China rencana untuk menyerang Ukraina, Jubir Deplu China Hua Chunying mengatakan Rusia tidak perlu meminta persetujuan dari China.
"Negara itu secara independen memutuskan dan menerapkan diplomasi dan strateginya sendiri sesuai dengan penilaian dan kepentingan strategisnya sendiri," katanya.
Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, berpendapat bahwa Presiden Xi Jinping memegang kunci yang bisa mendorong Presiden Putin menghentikan invasi ke Ukraina.
"China satu-satunya negara yang dapat menelepon Presiden Putin sekarang dan memintanya untuk berhenti dari kesalahan fatal yang sedang dia lakukan saat ini," katanya.
"Mereka (Pemerintah China) tidak siap untuk melakukan hal itu," tambah Menteri Dutton.
"Mereka mungkin menunggu apa reaksi dunia sehingga mereka dapat membuat perhitungan sendiri terkait dengan isu Taiwan," katanya.
Taiwan bersiaga penuh
Di tengah eskalasi situasi di Ukraina, Angkatan Udara Taiwan kembali bersiaga tinggi pada hari Kamis (24/02) setelah sembilan pesawat militer China yang memasuki zona pertahanan udara Taiwan.
Di saat berbagai negara di dunia mengecam tindakan militer Rusia di Ukraina, Pemerintah Tiongkok menolak menyebutnya sebagai invasi
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Menteri Rosan Sebut Tiongkok Berinvestasi Rp 120 Triliun untuk Indonesia
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam