Reaksi Hasto setelah Dengar Dakwaan KPK: Ini Daur Ulang demi Kepentingan Politik

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) makin memperkuat dugaan terjadi kriminalisasi hukum dari perkara yang dijalani pria kelahiran Yogyakarta itu.
Dia berkata demikian setelah mengikuti sidang perdana perkara perintangan penyidikan atau obstruction of justice di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kemayoran, Jumat (14/3).
Awalnya, Hasto sebagai terdakwa mengaku sudah mendengarkan seluruh dakwaan dari JPU dalam persidangan.
"Saya telah mendengarkan dengan seksama, dengan cermat seluruh surat dakwaan yang tadi dibacakan oleh penuntut umum," kata dia, Jumat.
Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengatakan kriminalisasi hukum dalam perkaranya makin terasa setelah JPU membacakan dakwaan.
"Dari situlah saya makin meyakini bahwa ini adalah kriminalisasi hukum, bahwa ini adalah pengungkapan suatu pokok perkara yang sudah inkrah, yang didaur ulang karena kepentingan-kepentingan politik di luarnya," ujar Hasto.
Dia mengaku tetap menghadapi proses hukum yang bernuansa kriminalisasi dengan tegar dan percaya bahwa keadilan akan ditegakkan.
"Kami percaya bahwa keadilan akan ditegakkan, dan untuk itulah Republik Indonesia ini dibangun dengan pengorbanan jiwa dan raga yang luar biasa, dari para pahlawan bangsa, rakyat yang tidak berdosa, yang menyerahkan nyawanya, semuanya demi untuk membangun suatu negara hukum," kata Hasto.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan dakwaan dari JPU makin memperkuat dugaan soal perkara yang memuat kriminalisasi hukum.
- Tim DJP Jatim III Dilaporkan ke KPK Terkait Pemeriksaan Pajak PT Arion Indonesia
- Respons Kejagung Soal Pengaduan Jampidsus Dinilai Arogan, Tak Sejalan Semangat Presiden
- Eks Wakapolri: Dakwaan KPK Terhadap Hasto Dilebih-lebihkan, Pasal Pokok Juga Tak Jelas
- Legislator PDIP Stevano Dorong MA Segera Membentuk Kamar Khusus Pajak
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- Febri Endus Cepatnya Kasus Hasto ke Pengadilan Atensi Khusus yang Tak Wajar, Buktinya?