Reaksi Mahasiswa Asal Indonesia Setelah Izin Masuk Mereka Kembali Ditunda Australia

Pemerintah negara bagian New South Wales tetap melanjutkan program pertamanya untuk mendatangkan mahasiswa internasional, yang pernah diumumkan bulan September lalu.
Sekitar 250 mahasiswa internasional akan tiba di Sydney pada hari Senin, 6 Desember, dengan penerbangan sewaan.
Salah satunya adalah Mario Johan Hartono asal Bandung yang tercatat sebagai mahasiswa University of Technology Sydney (UTS).
Saat mendengar kabar tersebut Mario merasa sangat gembira.
"Saya tak pernah menyangka bakal secepat itu terbang ke Australia," ujarnya.
Ia menerima email dari UTS pada bulan Oktober lalu jika dirinya telah dipilih untuk ikut dalam program dengan bayaran AU$2.000, atau lebih dari Rp 20 juta.
Mario juga mengatakan ia tidak diharuskan untuk karantina, tapi biaya tersebut sudah termasuk akomodasi untuk dua minggu.
Mahasiswa S2 'Media Practice and Industry' tersebut sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya dan menyiapkan dokumen serta kopernya untuk berangkat minggu depan.
Mahasiswa internasional asal Indonesia memberikan tanggapan setelah Pemerintah Australia memutuskan untuk menunda lagi kedatangan mereka akibat kemunculan virus corona varian Omicron
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- 2 Mahasiswa Indonesia Bersinar di Ajang Red Bull Ibiza Royale Spanyol