Reaksi Mahasiswa Asal Indonesia Setelah Izin Masuk Mereka Kembali Ditunda Australia

Sementara itu Universities Australia, lembaga yang menaungi sejumlah perguruan tinggi di Australia, mengatakan ada sekitar 130 ribu mahasiswa yang berada di Australia.
"Mereka berharap dengan cemas untuk bisa kembali saat semester pertama dimulai. Begitu juga dengan pihak universitas yang sudah ingin menyambut mereka," kata Catriona Jackson, Direktur Eksekutif Universities Australia.
Kepada ABC Indonesia ia juga mengatakan jika pihak universitas hanya bisa mengikuti arahan dari Pemerintah berdasarkan panduan dari pakar kesehatan di Australia.
"Kita sangat paham penundaan ini akan menyulitkan mahasiswa dan perguruan tinggi. Sangatlah penting untuk mengakui ketangguhan luar biasa dari mereka yang telah menunggu dengan sabar hingga dua tahun untuk melanjutkan studi mereka di kampus."
Merasa kurang mendapat pengakuan dan dihargai
Belle WX Lim, mahasiswi asal Malaysia mengatakan jika penundaan dan perubahan aturan telah menyebabkan kecemasan di kalangan mahasiswa internasional.
"Tentu ada kecemasan karena perubahan sudah berkali-kali terjadi dalam 18 bulan terakhir dan bisa dengan cepat berubah," ujar Belle.
Ketidakpastian nasib mahasiswa internasional juga berdampak bagi dirinya, meski ia sudah berada di Melbourne.
Mahasiswa internasional asal Indonesia memberikan tanggapan setelah Pemerintah Australia memutuskan untuk menunda lagi kedatangan mereka akibat kemunculan virus corona varian Omicron
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- 2 Mahasiswa Indonesia Bersinar di Ajang Red Bull Ibiza Royale Spanyol