Reaksi Orang Tua Sofia Anggota Paskibraka yang Sempat Tak Boleh Pakai Hijab

Reaksi Orang Tua Sofia Anggota Paskibraka yang Sempat Tak Boleh Pakai Hijab
Pengukuhan anggota Paskibraka Kabupaten Sumedang untuk upacara HUT Ke-79 RI di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kabupaten Sumedang, oleh Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli, Kamis (15/8). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta maaf atas polemik anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) wanita melepas hijab.

Kebijakan terbaru, Paskibraka wanita diperbolehkan memakai hijab saat bertugas dalam upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Tatang Suyatna, orang tua dari Sofia Sahla, mengaku lega atas kebijakan baru tersebut. Artinya, saat bertugas nanti putrinya bisa tetap menggunakan hijab seperti biasa.

“Syukur Alhamdulillah kalau diperbolehkan pakai jilbab,” kata Tatang saat dikonfirmasi, Jumat (16/8).

Menurut Tatang, muncul kekhawatiran para orang tua perihal polemik lepas hijab yang terjadi pada anggota Paskibraka wanita saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.

“Ini harapan kita bersama, bukan saya pribadi, tetapi, orang lain juga sama,” ucapnya.

Sofia Sahla merupakan satu dari 76 anggota Paskibrakan Nasional 2024 yang akan bertugas sebagai petugas pengibar bendera di Istana Negara IKN.

Sofia yang merupakan siswi SMA Negeri 1 Situraja itu menjadi perwakilan dari Provinsi Jawa Barat.

Sofia Sahla merupakan satu dari 76 anggota Paskibrakan Nasional 2024 yang akan bertugas di Istana Negara IKN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News