Reaksi Orang Tua Sofia Anggota Paskibraka yang Sempat Tak Boleh Pakai Hijab
jpnn.com, BANDUNG - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta maaf atas polemik anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) wanita melepas hijab.
Kebijakan terbaru, Paskibraka wanita diperbolehkan memakai hijab saat bertugas dalam upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tatang Suyatna, orang tua dari Sofia Sahla, mengaku lega atas kebijakan baru tersebut. Artinya, saat bertugas nanti putrinya bisa tetap menggunakan hijab seperti biasa.
“Syukur Alhamdulillah kalau diperbolehkan pakai jilbab,” kata Tatang saat dikonfirmasi, Jumat (16/8).
Menurut Tatang, muncul kekhawatiran para orang tua perihal polemik lepas hijab yang terjadi pada anggota Paskibraka wanita saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.
“Ini harapan kita bersama, bukan saya pribadi, tetapi, orang lain juga sama,” ucapnya.
Sofia Sahla merupakan satu dari 76 anggota Paskibrakan Nasional 2024 yang akan bertugas sebagai petugas pengibar bendera di Istana Negara IKN.
Sofia yang merupakan siswi SMA Negeri 1 Situraja itu menjadi perwakilan dari Provinsi Jawa Barat.
Sofia Sahla merupakan satu dari 76 anggota Paskibrakan Nasional 2024 yang akan bertugas di Istana Negara IKN.
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- FGD BPIP Berharap Presiden Terpilih Jadi Panglima Pemberantasan Mafia Pertambangan
- Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu untuk Tegakkan Moralitas dan Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
- BPIP: Muhibah Megawati ke Rusia dan Uzbekistan Sebagai Diplomasi Pancasila di Panggung Internasional
- Halili Hasan: Indonesia Hadapi Tantangan Serius Soal Moralitas Penyelenggara Negara
- BPIP: Menangkal Pelemahan Budaya Hukum Lewat Penegakan Etika Berbangsa dan Bernegara