Reaksi Warga Palestina Berkenaan Rencana Australia Pindahkan Kedutaan di Israel
Di Silwan di pemukiman Arab tidak jauh dari kota lama Yerusalem, dimana selama ini pemukim baru Yahudi dan warga Arab yang sudah lama tinggal di sana, sekarang hidup berdampingan dalam suasana saling mencurigai, pernyataan dari Australia disambut dengan rasa terkejut, dan kecewa.
Jawad Syiam menjalankan Pusat Informasi Wadi Hilweh di Silwan, yang memantau gerakan pemukim Yahudi ke kawasan pemukiman Arab.
"Australia selalu memberikan kesan bahwa mereka bersikap netral, yang disambut baik oleh warga Palestina." kata Syiam.
"Tetapi sekarang kami melihat Australia mengikuti jejak setan, Donald Trump."
"Jadi ini adalah keputusab bodoh dari sebuah negara yang ingin menghindar dari kemungkinan adanya serangan, dari segala masalah."
Photo: Jawad Syiam menjalankan Pusat Informasi Wadi Hilweh di Silwan. (ABC News: Eric Tlozek)
Warga Silwan Sahar Abbasi mengatakan bahwa Australia harus melihat bahwa warga Arab di Yerusalem Timur - yang kebanyakan hanya berstatus 'resident' dan bukannya warga negara penuh Israel - terus menghadapi diskriminasi di sana.
"Jangan lupa ini adalah wilayah yang diduduki, jangan lupa warga yang berada di wilayah yang diduduki, dan mereka adalah warga Palestina dan belakangan ini mereka sama sekali dilupakan, seolah-olah kami tidak ada." kata Abbasi.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata