Reaktor Fukushima Makan Korban
Jumat, 25 Maret 2011 – 08:32 WIB
"Paparan radiasi langsung bisa menyebabkan peradangan. Karena itulah para pekerja itu langsung dilarikan ke rumah sakit," imbuh Matsuda. Mengutip keterangan dokter, dia mengatakan bahwa dua pekerja yang tercebur ke dalam kolam sisa bahan bakar nuklir menderita luka bakar sinar beta. Dia berharap, dampak radiasi pada dua pekerja itu bisa diminimalkan lewat perawatan intensif di rumah sakit.
Baca Juga:
Sejauh ini, radiasi nuklir dari reaktor yang lumpuh akibat gempa dan tsunami 11 Maret itu sudah mempengaruhi sedikitnya 14 pekerja. Rata-rata, mereka terpapar radiasi sebanyak 100 miliSieverts. Tapi, sebelumnya, tidak pernah ada yang sampai dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif. Pemerintah pun tidak merevisi radius zona aman yang ditetapkan di luar 30 kilometer dari reaktor.
Berita soal dua pekerja yang terpaksa harus dirawat di rumah sakit karena terpapar radiasi itu sempat membuat publik Jepang panik. Terutama, warga di permukiman yang berjarak sekitar 30 kilometer. Sebab, sampai sekarang, mereka tidak dievakuasi dan hanya diimbau untuk tak keluar rumah. Pemerintah hanya mensterilkan zona 20 kilometer di sekeliling reaktor.
Tapi, lewat siaran nasional kemarin, Sekretaris Kepala Kabinet Yukio Edano berusaha menenangkan warga. Dia menjamin keselamatan warga di zona 30 kilometer dari reaktor. "Para pekerja ini tidak terpapar radiasi lewat udara. Karena kelalaian, mereka terpapar langsung zat radioaktif dari kolam penampung sisa bahan bakar nuklir," tandasnya. (AP/AFP/BBC/hep)
LEPASAN ion-ion radioaktif dari reaktor Fukushima Daiichi mulai makan korban. Kemarin (24/3), tiga pekerja di PLTN yang dikelola TEPCO itu dilarikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan