'Reaktor Nuklir itu seperti Pabrik Minyak Goreng'

'Reaktor Nuklir itu seperti Pabrik Minyak Goreng'
AMAN: Ir Yusi Eko Yulianto membawa tabung uranium sebagai bahan bakar reaktor nuklir di ruang reaktor nuklir Batan, Serpong. (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)

Yusi mengatakan, serbuk uranium ditempatkan di dalam lempengan yang ada di dalam rangkaian elemen bakar. Jadi, bukan uranium serbuk atau berwujud batu, kemudian direaksikan begitu saja. Setiap satu unit elemen bakar itu mengandung 250 gram uranium.

Elemen sepanjang sekitar setengah meter tersebut dibuat PT Industri Nuklir Indonesia (Inukin). ”Harga setiap elemen bakar ini sekitar Rp 700 juta,” kata dia. Untuk menyalakan reaktor nuklir berkapasitas 30 megawatt thermal, dibutuhkan 40 buah elemen bakar.

Teknisi reaktor nuklir seperti Yusi harus memiliki kemampuan ekstra untuk mengecek elemen bakar mana yang sudah hampir habis kandungan uraniumnya. Elemen bakar yang kandungan uraniumnya sudah habis diangkat, lalu digantikan yang baru.

Titik penyimpanan elemen bakar itu berada di teras reaktor. Teras reaktor tersebut berada di dasar kolam reaksi di kedalaman 13 meter. Kolam reaktor itu dipenuhi air murni sebagai pendingin dan pengunci agar radiasi tidak keluar ke mana-mana. ”Jika sedang beroperasi, elemen bakar yang berisi uranium ini panasnya bisa mencapai 200 derajat Celsius,” katanya.

Panas itu yang kemudian digunakan sebagai penggerak turbin pembangkit listrik tenaga nuklir. Namun, terang Yusi, panas yang dihasilkan reaktor nuklir di Serpong tidak digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik.

Yusi menyatakan, elemen bakar yang berisi uranium tersebut tidak berbahaya selama belum ditembak neutron. ”Dari kantor PT Inuki, elemen bakar ini ya dibawa dengan ditenteng biasa saja. Tidak menggunakan alat khusus,” terangnya.

Setelah menunjukkan replika elemen bakar yang mengandung uranium itu, Yusi lantas mengajak mengunjungi kolam reaktor nuklir. Untuk memasuki ruangan tersebut, pengunjung wajib mengenakan kain penutup sepatu. Pintu menuju ruang reaktor nuklir itu dibuat dobel untuk mencegah kebocoran radiasi.

Pintu tersebut selalu dikunci dan dibuka tenaga keamanan khusus. Permintaan membuka pintu dilakukan melalui perekam suara. Pintu baru terbuka setelah tenaga keamanan khusus mendapatkan otoritas dari pimpinannya.

BAGI banyak kalangan, reaktor nuklir masih dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya. Khususnya terkait dengan radiasi nuklir yang bisa mengakibatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News