'Reaktor Nuklir itu seperti Pabrik Minyak Goreng'

Masuk ke balai atau hall reaktor nuklir, udaranya sangat sejuk. ”Saya betah tidur di sini, seperti rumah kedua saja,” katanya. Lantainya terlihat bersih dan mengilap. Hall reaktor nuklir itu hampir mirip seperti gedung olahraga. Atapnya tinggi dan dilengkapi crane untuk mengangkat benda-benar berat.
Yusi lantas menunjukkan kumpulan elemen bakar yang berisi uranium di dasar kolam. Dari atas kolam, teras reaksi yang berisi elemen bakar itu terlihat berwarna kebiruan. Yusi mengatakan, jika sedang terjadi reaksi, elemen bakar tersebut memancarkan sinar biru yang indah sekali.
”Sama seperti sinar senja di sore hari. Tetapi, ini biru,” kata dia. Yusi mengatakan, saat itu reaktor nuklir sedang dimatikan. Alasannya adalah sedang masa perawatan sekaligus menjelang libur Lebaran. ”Nanti kalau reaktornya sedang dinyalakan, silakan main-main lagi ke sini,” ucap dia.
Yusi menerangkan bahwa cahaya biru yang dipancarkan itu adalah gelombang panas. Namun, gelombang panas di elemen bakar langsung dinetralkan dengan air pendingin yang melewati celah-celah elemen bakar. Kecepatan air yang melewati celah-celah tersebut 860 kg/detik.
Dengan demikian, meski elemen bakar tadi mengeluarkan energi superpanas, air di kolam reaksi tidak sampai mendidih. Yusi mengatakan, jika air di kolam reaksi itu sampai mendidih hingga mengeluarkan uap, masuk kategori bahaya. Sebab, uap itu mengandung radiasi nuklir.
Setelah berkeliling di balai reaktor nuklir, Yusi kemudian mengajak keluar kembali. Untuk bisa keluar dari ruang reaktor nuklir, setiap orang wajib melewati pintu detektor radiasi. Saat melewati pintu tersebut, orang biasa dibuat deg-degan. Sebab, setelah seseorang berdiri sekitar lima detik, mesin akan memutuskan apakah dia terkena radiasi nuklir atau klir.
Jika terkena radiasi, seseorang tidak diperbolehkan keluar ruangan dulu. Mereka diwajibkan mencuci bagian-bagian tertentu yang terkena radiasi. Jika seluruh tubuh yang terkena radiasi, artinya orang itu harus mandi.
Indonesia, tegas Yusi, harus berbangga memiliki reaktor nuklir dengan kapasitas mencapai 30 megawatt thermal itu. Sebab, Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan tropis yang memiliki reaktor sebesar itu. ”Di Malaysia ada, tetapi kecil, tidak sampai 5 megawatt. Malah Singapura cuma memiliki laboratoriumnya,” tutur Yusi.
BAGI banyak kalangan, reaktor nuklir masih dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya. Khususnya terkait dengan radiasi nuklir yang bisa mengakibatkan
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu