Reaktor Nuklir Jepang Bocor, Indonesia Waspada
Senin, 14 Maret 2011 – 16:26 WIB

Reaktor Nuklir Jepang Bocor, Indonesia Waspada
Namun Agus meyakini, Jepang akan cepat pulih dari masa-masa darurat bencana. Karena menurutnya, Jepang memiliki pondasi ekonomi yang sangat kuat. Meski bagaimanapun juga, dampak krisis di reaktor nuklir yang berimbas pada PLTN di Jepang itu, diyakini bisa berpengaruh pada perekonomian.
Baca Juga:
"Kondisi itu yang perlu kita waspadai, karena kondisi PLTN akibat bencana tersebut tentu bisa berdampak luas," kata Agus pula.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa. Hatta pun berharap, gangguan listrik akibat bocornya reaktor nuklir yang menjadi sumber utama energi di Negeri Sakura itu, tidak berdampak besar bagi ekonomi kedua negara. "Terutama yang berkaitan dengan ekspor-impor dan sentra-sentra produksi manufaktur. Kita berharap, kondisi di Jepang dapat segera pulih," kata Hatta.
Setelah bencana gempa dan tsunami yang dahsyat, saat ini rakyat Jepang memang dihadapkan pada ancaman selanjutnya, yakni bahaya kontaminasi radioaktif. Mengutip dari berbagai sumber, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN. Di antaranya, rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Kedua, berpengaruh pada otak, kemudian juga kelenjar gondok, pada sistem peredaran darah, jantung, saluran pencernaan, hingga pada saluran reproduksi.
JAKARTA - Bocornya reaktor nuklir akibat gempa disusul tsunami di Jepang, membuat was-was bukan saja masyarakat Jepang, tapi juga negara-negara tetangga,
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza