Reaktor Nuklir Meledak, IAEA Nilai Masih Aman
Ramai-ramai Eksodus, Beragam Produk pun Di-screening
Selasa, 15 Maret 2011 – 13:43 WIB
Empat reaktor lain di Fukushima secara otomatis berhenti pada 11 Maret lalu. Kondisinya, lanjut IAEA, juga stabil. Tokyo Electric Power Co (TEPCO), selaku pihak operator PLTN tersebut, memberi keterangan senada. Mereka menyatakan bahwa sistem pendingin pada reaktor nomor 2 tidak berfungsi. Reaktor nomor 1 dan 3 di PLTN yang sama juga menghadapi masalah serupa.
Situasi tersebut memicu kekhawatiran luas. Warga asing pun mulai eksodus dari Tokyo kemarin karena cemas atas dampak radiasi akibat ledakan reaktor itu. Beberapa negara Eropa juga telah mengimbau agar warganya meninggalkan ibu kota Jepang. Prancis malah minta warganya meninggalkan Tokyo untuk beberapa hari jika tidak ada alasan untuk tinggal. Negara itu memperingatkan bahwa jika reaktor akan meledak, uap radiaktifnya bisa menjangkau Tokyo hanya dalam beberapa jam.
"Sepertiga staf kami telah meninggalkan Tokyo," kata Stefan Huber, wakil kepala delegasi Uni Eropa di Jepang. Pria Austria itu menambahkan bahwa para eksekutif beberapa perusahaan Jerman, seperti Bosch, Daimler, dan BMW telah dievakuasi meninggalkan Tokyo. Begitu pula sejumlah firma hukum negara itu. Eksodus warga Jerman tersebut telah berlangsung.
Marissa, wanita yang berkebangsaan Australia dan Italian serta tinggal di Tokyo selama enam tahun ini, menyatakan bahwa dirinya bersama suami dan dua anaknya memutuskan untuk terbang ke Hongkong. "Saya tidak tahu apa-apa soal nuklir. Tetapi, mereka (pemerintah Jepang) tidak mampu mengontrol," kata dia.
TOKYO - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah memastikan bahwa ledakan terbaru yang terjadi, tidak sampai merusak kontainer reaktor di Fukushima.
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan