Reaktor Nuklir Pertama Aktif Lagi Pasca-Krisis
Kebijakan Baru PM Jepang, Semua PLTN TEPCO Padam sebelum Januari
Kamis, 18 Agustus 2011 – 03:37 WIB
TOKYO - Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan, tampaknya, tak ingin terlalu lama larut dalam krisis nuklir yang melanda Jepang pascagempa dan tsunami pada 11 Maret lalu. Kemarin (17/8), Tokyo memberikan izin pada Hokkaido Electric Power Company (HEPCO) untuk kembali mengaktifkan reaktor nuklirnya. Ini berarti reaktor nuklir tersebut merupakan yang pertama beroperasi lagi secara penuh pasca tsunami.
"Hari ini (kemarin) HEPCO langsung mengaktifkan kembali reaktor nomor tiga di PLTN Tomari," terang jubir HEPCO yang tidak disebutkan namanya. Pascagempa bumi dan tsunami yang mengakibatkan kebocoran PLTN Fukushima Daiichi dan memicu krisis nuklir, pemerintahan Kan menginstruksikan pemadaman seluruh reaktor. Saat ini, sekitar 75 persen dari total 54 reaktor nuklir di Jepang dalam status padam.
Baca Juga:
Sebelum memberikan lampu hijau untuk HEPCO, Kan telah menjalankan serangkaian prosedur keamanan. Antara lain, pemeriksaan keamanan dan keselamatan reaktor, serta konsultasi dengan para pakar dan pemerintah setempat. Dengan keluarnya izin tersebut, HEPCO bisa kembali mengoperasikan PLTN Tomari di Distrik Furuu, Tomari, Pulau Hokkaido, utara Pulau Honshu, dalam kapasitas penuh untuk menghasilkan listrik.
Saat gempa dan tsunami menghantam PLTN Fukushima Daiichi, PLTN Tomari masih dalam tahap uji coba. Kendati demikian, PLTN yang diresmikan pada Januari itu sudah mulai memproduksi listrik. Sekitar sepekan sebelum gempa dan tsunami, PLTN tersebut mengalami tahap penyesuaian. Dalam tahap itu, PLTN tetap bisa berfungsi normal.
TOKYO - Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan, tampaknya, tak ingin terlalu lama larut dalam krisis nuklir yang melanda Jepang pascagempa dan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer