Real Count KPU Juga Bisa Salah Atau Disalahgunakan
jpnn.com - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia yang juga pendiri Cirus Surveyors Group Andrinof Chaniago makna tersirat yang hendak disampaikan Burhanuddin Muhtadi melalui pernyataannya adalah kalau quick count itu dilakukan dengan benar, dan KPU melakukan real count (rekapitulasi suara) pilpres dengan benar pula, maka hasilnya tidak akan jauh berbeda.
"Karena, kedua-duanya dilakukan secara ilmiah dan sudah teruji mekanismenya," kata Adrinof kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/7).
Quick count, lanjut Adrinof, bisa saja salah atau disalahgunakan. Begitu pula dengan real count KPU bisa salah atau disalahgunakan sehingga terjadi penyimpangan.
"Karena Burhan menyakini hasil quick count yang dilakukan lembaganya sudah benar, maka ia yakin hasil real count KPU nanti juga tidak akan jauh berbeda," ujar Ketua Umum Perhimpunan Survai Opini Publik Indonesia (Persepi) ini.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hasil surveinya yang paling benar, dan jika berbeda dengan hasil real count KPU, maka KPU dinilai keliru. Indikator merilis quick count pilpres 2014 pada 9 Juli kemarin dengan hasil Jokowi-JK 52,95 persen, dan Prabowo-Hatta 47,05 persen. (rmo/jpnn)
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia yang juga pendiri Cirus Surveyors Group Andrinof Chaniago makna tersirat yang hendak disampaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah