Realisasi Jampersal Rendah
Rabu, 05 Desember 2012 – 09:57 WIB
Sementara itu, An Maftuchan dari Perkumpulan Prakarsa Jakarta mengatakan, pihaknya fokus di NTT karena secara nasional angka kematian ibu dan bayi di NTT tinggi selain Jabar, Banten dan Jateng. "Bila dikumpul empat daerah ini menyumbang 40 persen angka kematian ibu dan bayi," kata An.
Baca Juga:
Karena itu menurutnya, program Jampersal harus diperhatikan serius oleh pemerintah daerah. "Selain sosialisasi yang masih rendah, masalah lain yang dihadapi adalah upaya pemerintah yang masih rendah untuk menyukseskan program Jampersal tersebut," ujar An.
Dirinya juga menilai anggaran pemerintah provinsi untuk program KIA tergolong rendah karena hanya Rp 150 juta (2011) dan 250 juta (2012). " Ini mengindikasikan tingkat keseriusan pemerintah turunkan kematian ibu dan anak masih rendah," kata An.
Pihaknya juga sudah melakukan dialog dengan anggota DPR RI dan DPD RI asal NTT untuk membahas mengenai has ini pada Juni 2012 lalu. Sesuai rencana, lanjut An, pihaknya akan kembali menggelar acara yang sama pada 10 Januari 2013 dengan menghadirkan Menkes dan Walikota Kupang.
KUPANG--Pemerintah daerah di NTT dinilai kurang memperhatikan program Jaminan Persalinan (Jampersal). Peran lembaga dewan dan elemen masyarakat lainnya
BERITA TERKAIT
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob