Realisasi Keselamatan Kerja di Ambon Belum Maksimal
Rabu, 08 Februari 2012 – 13:48 WIB

Realisasi Keselamatan Kerja di Ambon Belum Maksimal
Terpisah, Ketua Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Yos Sudarso, La Mego, dimintai konfirmasinya, juga mengaku kaum buruh yang dipimpinnya sulit diberikan pemahaman tentang pentingnya K3. "Helm, masker, kacamata dan lain-lain sudah kita kasih, tetapi mereka tolak tidak mau dipakai. Semua kita sudah kasih, untuk tempat buang air saya kasih. Tidak ada perusahaan dalam pelabuhan ini kasih tempat buang air khusus untuk karyawan," katanya sesal.
Diberitakan sebelumnya, sesuai pantauan Ambon Ekspres, kondisi para pekerja kontainer sangat memprihatinkan. Contoh, di kontainer semen, para buruh pelabuhan ini rata-rata bekerja menggunakan sandal jepit, bahkan tanpa pengalas kaki. Masker pelindung mulut dan hidung tidak digunakan. Padahal itu penting bagi kesehatan dan keselamatan kerja. Tidak menggunakan pengalas kaki, atau sepatu standar K3, dapat membuat mereka beresiko kecelakaan. Bukan saja di kontainer semen, para buruh juga bekerja di kontainer besi dan alat-alat bangunan.(TIA)
AMBON - Pihak PT Pelindo Ambon mengakui penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pelabuhan Yos Sudarso belum maksimal. Semua pihak yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki