Realisasi Keselamatan Kerja di Ambon Belum Maksimal

Realisasi Keselamatan Kerja di Ambon Belum Maksimal
Realisasi Keselamatan Kerja di Ambon Belum Maksimal
Terpisah, Ketua Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Yos Sudarso, La Mego, dimintai konfirmasinya, juga mengaku kaum buruh yang dipimpinnya sulit diberikan pemahaman tentang pentingnya K3. "Helm, masker, kacamata dan lain-lain sudah  kita kasih, tetapi mereka tolak tidak mau dipakai. Semua kita sudah kasih, untuk tempat buang air  saya kasih. Tidak ada perusahaan dalam pelabuhan ini kasih tempat buang air khusus untuk karyawan," katanya sesal.    

   

Diberitakan sebelumnya, sesuai pantauan Ambon Ekspres, kondisi para pekerja kontainer sangat memprihatinkan. Contoh, di kontainer semen, para buruh pelabuhan ini rata-rata bekerja menggunakan sandal jepit, bahkan tanpa pengalas kaki. Masker pelindung mulut dan hidung tidak digunakan. Padahal itu penting bagi kesehatan dan keselamatan kerja. Tidak menggunakan pengalas kaki, atau sepatu standar K3, dapat membuat mereka beresiko kecelakaan. Bukan saja di kontainer semen, para buruh juga bekerja di kontainer besi dan alat-alat bangunan.(TIA)
Berita Selanjutnya:
Cegah Spekulan Tanah Masuk

AMBON - Pihak PT Pelindo Ambon mengakui penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Pelabuhan Yos Sudarso belum maksimal. Semua pihak yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News