Reanda International Ungkap Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia kembali menjadi perhatian dalam forum internasional yang diinisiasi oleh Reanda International.
Reanda International adalah sebuah jaringan firma akuntansi internasional asal Tiongkok.
CEO Reanda Internasional Huang Jinhui menyatakan forum tahunan yang memasuki tahun ke-VIII ini mengangkat tema “Menyongsong Pertumbuhan Masa Depan Indonesia Sambil Mengelola Risiko Global”, dengan fokus pada peluang investasi dan strategi menghadapi tantangan ekonomi global.
Di dalam sambutannya, Huang menyoroti posisi strategis Indonesia dalam inisiatif Belt and Road Initiative.
“Indonesia adalah mitra penting dalam pembangunan ekonomi global. Melalui Belt and Road Initiative kita dapat menciptakan sinergi untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur dan investasi strategis di kawasan ini,” ujar Huang Jinhui, Kamis (28/11).
Ketua Panitia forum yang juga adalah CEO Reanda Indonesia Michelle Bernardi menyampaikan forum ini dirancang sebagai wadah diskusi bagi berbagai pihak untuk memahami potensi dan tantangan ekonomi Indonesia.
Selain itu, diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam percaturan ekonomi global.
“Kami berharap forum ini dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis dan investor dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah dinamika global,” ujar Michelle.
Indonesia kembali menjadi perhatian dalam forum internasional yang diinisiasi oleh Reanda International.
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis
- Wamen Todotua Pasaribu Dorong Investasi Energi Terbarukan di Indonesia
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Mentrans Iftitah Harap Jepang Berinvestasi di Kawasan Transmigrasi
- Temui Menteri Rosan, Waka MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dan Kompetitif
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran