Rebonding Haram, Pemilik Salon Tetap Tenang
Rabu, 20 Januari 2010 – 07:29 WIB
TASIK - Para pengusaha salon tidak mengkhawatirkan omsetnya bakal merosot paskakeluarnya fatwa haram rebonding rambut dan foto pre-wedding yang dikeluarkan Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jawa Timur beberapa waktu lalu. Misalnya Aji Safari, pemilik Salon Aji di Kota Tasikmalaya. Dia mengaku, begitu keluar fatwa itu memang sempat membuat teman-temannya merisaukan usahanya. Terlebih, Kota Tasikmalaya dikenal sebagai kota santri dan pesantren. Reaksi yang sama juga disampaikan warga. Terkait fatwa haram foto pre-wedding, sebagian masyarakat tidak terlalu menggubrisnya. Apalagi pemotretan untuk kartu undangan ini digandrungi oleh pasangan siap nikah itu. Bahkan bisa dikatakan, foto pre-wedding bersifat “wajib” untuk persiapan pernikahan. “Kalau foto pre-wedding haram, saya belum begitu tahu. Tapi memang saat ini foto pre-wedding sudah seperti tradisi sebelum nikah. Foto pre-wedding untuk membuat undangan pernikahan atau kenang-kenangan saja,” ungkap Opik, warga Jalan Basyir Surya Kota Tasikmalaya kepada Radar kemarin.
Namun, kerisuan itu hanya sesaat. "Beberapa teman saya dari luar kota menelepon menanyakan masalah tersebut. Saya jawab di Tasik biasa saja. Kami tidak khawatir omzet berkurang, karena yang datang ke salon tidak semua muslim, non muslim juga ada,” ungkap Aji. Selain itu, Aji menganggap fatwa itu hanya berlaku di Jawa Timur. Alasan lain, fatwa tersebut ternyata diakhiri dengan imbauan, yang berarti tidak begitu mengikat.
Baca Juga:
Dia menjelaskan, meski Kota Tasik dikenal sebagai kota santri, tapi peminat rebonding di Tasikmalaya cukup tinggi. Sehari saja Aji bisa merebonding rambut 20 konsumennya. Tarif sekali rebonding Rp 200 ribu per paket. Khusus untuk salonnya, Aji memberlakukan batas usia konsumen, yakni minimal 10 tahun.
Baca Juga:
TASIK - Para pengusaha salon tidak mengkhawatirkan omsetnya bakal merosot paskakeluarnya fatwa haram rebonding rambut dan foto pre-wedding yang dikeluarkan
BERITA TERKAIT
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak