Rebut Juara di Tengah Duka
Selasa, 06 Desember 2011 – 11:27 WIB
"Cara terbaik bagi kita untuk mengingatnya adalah dengan menjuarai Liga Brazil. Dengan memenangkannya, kami akan mempersembahkannya untuk Socrates. Dia idola besar kami," bilang Alex, seperti dilansir Goal.
Baca Juga:
Sebelum pertandingan berlangsung, sejumlah fans mengangkat spanduk yang bertuliskan: "Dokter Socrates, beristirahatlah dalam damai." Kemudian, seisi stadion juga mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang Socrates.
Socrates pernah bermain di Corinthians pada 1978-1984. Ketika itu, dia dikenang sebagai sosok yang menggerakkan gerakan pro-demokrasi melawan rezim berkuasa. Dia juga yang mengenalkan demokrasi Corinthians, di mana setiap pemain punya hak suara dalam menentukan nasib klub.
Perjalanan Corinthians sebelum juara juga cukup menarik. Sempat terdegradasi pada 2007, mereka mulai melakukan gerakan kebangkitan pada 2008. Dimulai dari merekrut para pemain bintang yang mulai merosot di kompetisi Eropa, seperti Ronaldo, Roberto Carlos, dan Adriano.
RIO DE JANEIRO - Corinthians memulai pertandingan melawan Palmeiras, Senin (5/12) dengan diliputi kesedihan. Mereka masih berduka seiring meninggalnya
BERITA TERKAIT
- Pelatih Anyar Persis Solo Pernah Melukai Timnas Indonesia
- Liga Champions Memasuki Masa Krusial, Cek Klasemen
- Pep Guardiola: Masa Buruk Ini akan Segera Berlalu
- Jadwal Timnas Indonesia di Grup B ASEAN Championship 2024
- Alasan Mantan Pelatih Timnas Malaysia Menerima Pinangan Persis Solo
- Piala AFF 2024: Mimpi Timnas Indonesia Menghapus Kutukan Runner Up