Rebut Kekuasaan, Tentara Tangkap Presiden dan Menhan

Mali sejak itu terus bergejolak. Penggulingan Toure dari kursi kekuasaan memicu etnis Tuareg untuk melancarkan pemberontakan dengan niat merebut dua pertiga bagian utara negara itu. Wilayah tersebut sebelumnya dibajak oleh kalangan garis keras yang terkait dengan Al Qaida.
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali mendesak kelompok yang melakukan penahanan segera membebaskan para pemimpin tersebut tanpa syarat.
Misi PBB juga mengatakan mereka yang menahan para pemimpin Mali harus bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan.
Delegasi ECOWAS --badan pembuat keputusan regional-- akan mengunjungi Bamako pada Selasa untuk membantu menyelesaikan "percobaan kudeta" itu, kata ECOWAS, PBB, Uni Afrika, Uni Eropa, dan beberapa negara Eropa dalam pernyataan bersama.
"Masyarakat internasional menolak setiap tindakan yang dilakukan dengan paksaan, termasuk pengunduran diri yang dipaksakan," bunyi pernyataan tersebut. (ant/dil/jpnn)
Keinginan untuk berkuasa mendorong para petinggi militer di negara ini untuk menangkap presiden dan menhan
Redaktur & Reporter : Adil
- Wakasal Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Jalasena Utama Kepada Menhan dan Kepala BIN
- Menhan Bagikan 700 Mobil Maung ke Panglima TNI hingga Babinsa
- Duh, Penunjukan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Menhan Picu Pro Kontra
- Deddy Corbuzier Jadi Stafsus di Tengah Efisiensi, Kemenhan Beralasan Soal Kompetensi
- Deddy Corbuzier Dilantik sebagai Stafsus Menhan, KPK Singgung Wajib Lapor Kekayaan
- Menhan Lantik Deddy Corbuzier sebagai Stafsus, Alasannya Begini