Rebut Lagi Pinggiran Damaskus dari Oposisi
Assad Kerahkan Ribuan Tentara dan Puluhan Tank
Senin, 30 Januari 2012 – 08:54 WIB
Bentrok yang terjadi sepanjang hari kemarin (29/1) di Syria menewaskan sedikitnya 22 orang. Sebagian besar di antara mereka adalah tentara pemerintah.
Kekerasan pecah setelah Liga Arab memutuskan untuk menghentikan misi mereka di Syria dan mendesak supaya PBB turun tangan. Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi yang telah meninggalkan Kairo menuju markas PBB di New York mengungkapkan bahwa pihaknya beharap Rusia dan Tiongkok mengubah sikapnya terkait rancangan resolusi baru PBB dalam penyelesaian krisis di Syria. Rencananya, hari ini (30/1) atau besok (31/1) PBB akan mengagendakan pembahasan mengenai kekerasan di Syria.
Namun, Kremlin diperkirakan akan menolak seruan agar menarik dukungan mereka terhadap rezim Assad. "Sangat tidak masuk akal bagi Rusia untuk menarik dukungannya kepada Assad," ujar Ruslan Pukhov, kepala Pusat Analisis Strategis dan Teknologi. "Dia (Assad) adalah satu-satunya sekutu Rusia di Timur Tengah yang tersisa untuk menjaga pengaruh Kremlin di kawasan tersebut," tandasnya. (AP/RTR/AFP/cak/dwi)
DAMASKUS - Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad tak mau mengendurkan serangan terhadap kubu oposisi dan tentara pembangkang di Syria. Militer Syria
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer