Recofusing Anggaran Tak Akan Mengganggu Kinerja Kementerian ATR/BPN
"Hingga saat ini sudah terjadi empat kali refocusing anggaran. Hal tersebut dilakukan terutama untuk membantu program vaksinasi."
"Kemudian terjadi lonjakan jumlah yang tertular karena adanya varian virus baru dan pergerakan masyarakat di saat libur bersama."
"Sehingga dibutuhkan biaya perawatan untuk masyarakat yang isolasi mandiri termasuk pemberian vitamin serta PPKM yang membatasi pergerakan masyarakat padahal banyak masyarakat yang harus bekerja."
"Akhirnya pemerintah memutuskan penguatan sosial dengan bantuan sosial dan banyak program pemerintah lain untuk membantu di dalamnya," ujar Agust Yulian.
Pria yang juga menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Kerja sama ini lebih lanjut mengatakan, belanja yang berpotensi untuk dilakukan refocusing adalah belanja honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja barang dan jasa yang jumlahnya bertahap.
Kemudian, bantuan pembangunan gedung yang belum dikontrakkan, pengadaan kendaraan dan anggaran untuk kegiatan yang belum dikontrakkan, yang tidak mungkin akan selesai tahun ini.
Agust menyebut proses refocusing hingga saat ini masih terus berjalan.
Rekapitulasi refocusing belanja menurut program memiliki batas sampai 26 Juli 2021.
Recofusing dan relokasi angggaran akibat pandemi COVID-19 tak akan mengganggu kinerja Kementerian ATR/BPN.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Bersama 3 Menteri, Dirut BTN Bahas Solusi Pencapaian Program 3 Juta Rumah
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19