Record Store Day di Indonesia Kembali ke Hakikat

Record Store Day di Indonesia Kembali ke Hakikat
Record Store Day di Indonesia. Foto: Dok. RSD 2024

Megan kemudian mengenalkan RSD Indonesia kepada para Founder (Michael dan Carrie).

Melalui online meeting, mereka berdiskusi dan menyayangkan kondisi RSD di Indonesia yang diadakan bukan di Toko Rilisan Fisik.

Mereka pun mengimbau untuk mengindahkan konsep Record Store Day itu sendiri. Michael pun mengingatkan kembali tentang makna Record Store Day.

“Ide Record Store Day berawal dari para pemilik Toko Rilisan Fisik independen di Amerika. Record Store Day bukan hanya menjual piringan hitam. Ya, memang kami merilis banyak rekaman dalam bentuk vinyl untuk Record Store Day, tetapi ini bukan tentang perayaan vinyl. Dan semua toko rilisan fisik di seluruh dunia merayakannya pada hari yang sama. RSD biasanya jatuh pada Sabtu ketiga di bulan April," kata Michael Kurtz dalam keterangan resmi.

"Tahun ini, kami akan kembalikan konsep Record Store Day ke toko-toko rilisan fisik yang mendaftarkan toko nya untuk berpartisipasi. Mereka akan mendapatkan jatah Rilisan Eksklusif RSD Indonesia dan tokonya akan kita promosikan di social media," sambung Satria Ramadhan.

Menurut Satria Ramadhan, tahun ini ada sebanyak 20 toko dari seluruh Indonesia yang mendaftarkan toko untuk Record Store Day Indonesia.

"Semoga di tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi yang ikutan dan bisa merayakannya bersama sebagai satu kesatuan," sambungnya.

Mayo Ramandho, yang juga Kordinator RSD di Indonesia menyampaikan bahwa, untuk menambah kemeriahan euforia RSD, penyelenggara mengadakan event lain dengan format bazaar dengan nama Record Store Day Indonesia Market.

Kehadiran Record Store Day selalu dinantikan oleh para pencinta musik di seluruh dunia, khususnya bagi para penggemar rilisan fisik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News