Recovery Ekonomi Terhadang Problem Politik

Recovery Ekonomi Terhadang Problem Politik
Recovery Ekonomi Terhadang Problem Politik
JAKARTA – Pemilu 2009 diharapkan tidak menjadi titik awal yang memilukan bagi pemulihan ekonomi nasional tahun depan. Kejadian 1999 diharapkan tidak terulang lagi. Saat itu recovery ekonomi Indonesia termasuk yang paling lambat dibanding negara-negara lain di kawasan ASEAN. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah problem politik.

”Pada 1999 ada problem politik yang luar biasa di negeri ini. Dibanding Malaysia dan Thailand, perpolitikan Indonesia saat itu lebih panas. Makanya, recovery perekonomian menjadi lambat,” terang Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa di Jakarta, Selasa (23/12).

Erwin menambahkan, Malaysia dan Thailand relatif lebih cepat pulih karena tidak mengalami suksesi kepemimpinan nasional. Erwin berharap Pemilu 2009 terselenggara dengan lancar. Dengan demikian, kepemimpinan nasional yang terpilih pada 2009 nanti bisa dengan fokus membenahi recovery ekonomi. ”Meski di daerah banyak gejolak pada pelaksanaan pilkada, secara nasional saya optimistis Pemilu 2009 akan lancar,” terang Erwin.

Soal kondisi perekonomian tahun depan, Erwin mengatakan, Indonesia harus fokus membenahi sektor ekspor dan komoditas. Sebab, dua sektor tersebut yang mengalami dampak paling serius imbas resesi AS. ”Kalau AS, pemulihan ekonominya mungkin agak lama, karena semua sektor terimbas. Tapi, kalau Indonesia, hanya ekspor dan komoditas yang akan lama recovery-nya. Dua sektor itu menyumbang 30 pesen dari PDB (produk domestik bruto) Indonesia,” katanya.

JAKARTA – Pemilu 2009 diharapkan tidak menjadi titik awal yang memilukan bagi pemulihan ekonomi nasional tahun depan. Kejadian 1999 diharapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News