Recovery Ekonomi Terhadang Problem Politik
Rabu, 24 Desember 2008 – 05:58 WIB
JAKARTA – Pemilu 2009 diharapkan tidak menjadi titik awal yang memilukan bagi pemulihan ekonomi nasional tahun depan. Kejadian 1999 diharapkan tidak terulang lagi. Saat itu recovery ekonomi Indonesia termasuk yang paling lambat dibanding negara-negara lain di kawasan ASEAN. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah problem politik. Soal kondisi perekonomian tahun depan, Erwin mengatakan, Indonesia harus fokus membenahi sektor ekspor dan komoditas. Sebab, dua sektor tersebut yang mengalami dampak paling serius imbas resesi AS. ”Kalau AS, pemulihan ekonominya mungkin agak lama, karena semua sektor terimbas. Tapi, kalau Indonesia, hanya ekspor dan komoditas yang akan lama recovery-nya. Dua sektor itu menyumbang 30 pesen dari PDB (produk domestik bruto) Indonesia,” katanya.
”Pada 1999 ada problem politik yang luar biasa di negeri ini. Dibanding Malaysia dan Thailand, perpolitikan Indonesia saat itu lebih panas. Makanya, recovery perekonomian menjadi lambat,” terang Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa di Jakarta, Selasa (23/12).
Baca Juga:
Erwin menambahkan, Malaysia dan Thailand relatif lebih cepat pulih karena tidak mengalami suksesi kepemimpinan nasional. Erwin berharap Pemilu 2009 terselenggara dengan lancar. Dengan demikian, kepemimpinan nasional yang terpilih pada 2009 nanti bisa dengan fokus membenahi recovery ekonomi. ”Meski di daerah banyak gejolak pada pelaksanaan pilkada, secara nasional saya optimistis Pemilu 2009 akan lancar,” terang Erwin.
Baca Juga:
JAKARTA – Pemilu 2009 diharapkan tidak menjadi titik awal yang memilukan bagi pemulihan ekonomi nasional tahun depan. Kejadian 1999 diharapkan
BERITA TERKAIT
- Bank Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru