Red-Notes Guntur

Oleh: Dahlan Iskan

Red-Notes Guntur
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu percobaan itu tidak jadi. Lima hari sebelum itu terjadi kudeta G30S/PKI –yang konon didalangi CIA. Bung Karno pun dijatuhkan dari kekuasaan.

Tulisan berjudul "Soekarno dan CIA" yang saya baca di medsos kemarin ditulis Guntur setelah terinspirasi berita di Kompas. Yakni terungkapnya  intel Iran Gaseem Saberi Gilchalan, yang memalsukan belasan paspor untuk kepentingan intelijen.

Begitu banyak intel Inggris dan Amerika di Indonesia. Berbagai cara pun dilakukan.

Menurut Guntur, intel CIA seperti Bill Palmer sudah muncul di Yogyakarta pada 1946. Yakni ketika pemerintah pusat hijrah ke Yogya untuk mempertahankan kemerdekaan.

"Mas Guntur itu banyak tahu, karena sering diajak Bung Karno. Sejak kecil," ujar Basarah.

Pada tahun yang Anda pun belum lahir itu, Palmer sudah bisa masuk Gedung Negara Yogyakarta. Yakni ketika ada acara di "Istana Jogja" itu.

"Meski samar-samar masih terekam di ingatan wajah dan sosok tubuhnya yang gempal, berbicara serius dengan BK," tulis Guntur.

"Orangnya sangat ramah dan kelihatannya penuh humor diselingi tawa terbahak-bahak."

Wanita itu sering ke Istana. Bung Karno sudah menganggap seperti anak angkatnya sendiri. Ternyata dia intelijen Amerika, CIA, yang dipasang di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News