Red-Notes Guntur

Oleh: Dahlan Iskan

Red-Notes Guntur
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Walau sudah mendapat informasi itu, Bung Karno sebagai presiden tak dapat berbuat apa-apa. Pasalnya, Bung Karno tak memiliki bukti-bukti kuat untuk mengambil tindakan terhadap Palmer."

Baru pada 1960-1962, kedok Palmer terungkap ketika dia tertangkap basah membagikan senjata kepada anak buah pemimpin DI/TII Kartosuwiryo.

Ia tepergok di vilanya yang berlokasi di perkebunan teh Gunung Mas, Puncak, oleh pasukan Kujang 1 Siliwangi.

Palmer diusir dari Indonesia.

Namun, intel CIA terus beroperasi di Indonesia. Terungkap lagi saat Indonesia sedang berupaya membebaskan Irian Barat (kini Papua).

"CIA menyewa seorang penerbang pengebom B-26 berkebangsaan AS dan mengebom kota Ambon..." 

Pilot tersebut adalah Allen Lawrence Pope. Kemarahan Bung Karno memuncak.

Setelah itu, 19 Desember 1961, di Alun-alun Yogyakarta, Bung Karno mengumandangkan Trikora untuk pembebasan Irian Barat.

Wanita itu sering ke Istana. Bung Karno sudah menganggap seperti anak angkatnya sendiri. Ternyata dia intelijen Amerika, CIA, yang dipasang di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News