Reda Manthovani Jadi Jamintel Kejagung, Sahroni: Beliau Tegas dan Profesinoal
jpnn.com, JAKARTA - Wakil ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menanggapi keputusan Jaksa Agung ST Burhanuddin menugaskan Reda Manthovani menjadi Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) pada Selasa (31/10.
Reda Manthovani sebelumnya menjabat kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta.
Sahroni pun mengucapkan selamat kepada pejabat Kejagung baru tersebut. Dia percaya Reda Manthovani akan terus memiliki integritas yang kuat selama mengemban amanah tersebut.
"Saya sudah lama kenal Pak Reda karena beliau kan pernah menjabat sebagai Kajati Jakarta. Beliau juga telah membuktikan kinerjanya dengan baik dengan mengungkap berbagai kasus sulit di ibu kota," kata Sahroni di Jakarta, Selasa (1/11).
Menurut Sahroni, selama menjabat kajati DKI, Reda merupakan sosok yang tegas, jeli, dan profesional. Dia pun berharap Jamintel Kejagung itu bisa lebih garang lagi.
"Saya meminta Pak Reda untuk punya ‘penciuman’ yang jauh lebih tajam lagi. Harus bisa mengendus kasus-kasus korupsi kakap yang belum terungkap," ujarnya.
Sahroni juga berpesan agar Jamintel Kejagung Reda Manthovani dapat lebih memaksimalkan aspek pencegahan dan pengawasan yang telah ada. Sebab, sebaik-baiknya penanganan korupsi adalah ketika upaya korupsi itu dapat dicegah sebelum terjadi.
"Karena memang itu tugas utama Jamintel, mendeteksi potensi masalah agar bisa dilakukan pencegahan," tutur Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni yakin Jamintel Kejagung Reda Manthovani bisa lebih garang dalam membantu Jaksa Agung ST Burhanuddin.
- Belajar dari BLBI, CBC Dorong Kejagung & BPK Sita Dana Judi Online di Bank, E-Wallet & Operator Seluler
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Sahroni Anggap Fenomena Kasus Viral sebagai Evolusi Siskamling
- Taspen Gandeng Kejagung Sosialisasikan Antikorupsi Demi Lingkungan Kerja yang Bersih
- Minta Kortas Tipikor Bersihkan Internal Kepolisian Dulu, Sahroni: Itu Baru Keren
- Kecam Penyekapan Ibu dan Bayi di Babel, Sahroni: Tidak Manusiawi!