Redaktur Radar Bali Tewas di Laut
Diduga Jadi Korban Pembunuhan
Selasa, 17 Februari 2009 – 06:03 WIB
Hasil otopsi Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr IB Putu Alit DFM SpF dan Koordinator Pelayanan Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah dr Dudut Rustyadi SpF mengarah pada tindakan penganiayaan. Kedua dokter tersebut menemukan luka benturan benda tumpul di beberapa organ tubuhnya.
Dugaan lain, korban masih hidup saat jatuh (atau dijatuhkan) ke laut. Bukti ini terungkap dari hasil otopsi dengan ditemukannya benda asing yang masuk ke dalam paru-parunya.
Rahman Sabon Nama, ketua PWI Reformasi, berharap jika benar ada dugaan korban tewas dibunuh, tentu kasus itu cepat bisa terungkap. "Kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk bisa mengungkap kasus ini," pungkasnya.
Ketua PWI Bali Djesna Winada juga mengutuk kejadian tersebut. ''Kita menuntut Polda Bali bergerak cepat untuk mengungkap kasus ini," katanya. (*/jpnn/ruk)
AMLAPURA - Radar Bali (JPNN Group) benar-benar berduka. Seorang redakturnya, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, yang dikabarkan hilang sejak 11 Februari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sebanyak 19,8 Ton Kopi Pagar Alam Sumsel Diekspor Perdana ke Malaysia
- CPNS 2024 Pemkab Bogor: 7.650 Pelamar Dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi
- Gelar Cooling System, Polres Rohul Maksimalkan Partisipasi Pemilih di Lapas Pasir Pengairan
- Ditinggal Sendirian, Bocah Tujuh Tahun Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen
- Gempa Bandung, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
- Gempa M 5 Bandung: 700 Rumah Rusak, Korban Luka 82 Orang