Redam Protes, Naikkan Gaji Pegawai
Setelah Demonstran Mesir Tolak Stop Aksi
Selasa, 08 Februari 2011 – 07:06 WIB
KAIRO - Pemerintah Mesir berupaya meredam kemarahan demonstran yang menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak. Setelah coba merangkul oposisi dengan menawarkan sejumlah konsesi, kali ini pemerintah negeri piramid itu mengumumkan kenaikan gaji dan pensiun pegawai sebesar 15 persen. Menteri Keuangan (Menkeu) Samir Radwan yang baru diangkat menyatakan bahwa 6,5 miliar pound Mesir atau setara USD 960 juta (sekitar Rp 8,64 triliun) akan dialokasikan untuk menambal kenaikan gaji dan pensiun tersebut. "Kenaikan itu berlaku efektif mulai April nanti bagi 6 juta pegawai," tutur dia.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat kabinet lengkap pukul 14.00 waktu setempat (pukul 19.00 WIB) kemarin (7/2). Selain Mubarak, rapat itu diikuti seluruh menteri. Termasuk sejumlah menteri baru yang diangkat saat perombakan kabinet pekan lalu. Itu merupakan rapat kabinet lengkap pertama sejak terjadi unjuk rasa anti-Mubarak pada 25 Januari lalu.
Kenaikan gaji dan pensiun diputuskan dalam rapat kabinet menyusul janji pemerintah sebelumnya untuk menyelidiki korupsi pejabat dan penipuan pemilu. Kenyataannya, janji tersebut kurang cukup berhasil membujuk demonstran yang menduduki Lapangan Tahrir, Kairo, dalam dua pekan terakhir.
Baca Juga:
KAIRO - Pemerintah Mesir berupaya meredam kemarahan demonstran yang menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak. Setelah coba merangkul oposisi dengan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer