Redam Sengketa Pulau, PM Jepang Tunjuk Menteri Baru

Redam Sengketa Pulau, PM Jepang Tunjuk Menteri Baru
Redam Sengketa Pulau, PM Jepang Tunjuk Menteri Baru
Dalam kesempatan itu, pemimpin 55 tahun tersebut menepis tuduhan media bahwa dia memilih Tanaka karena ketegangan di Laut China Timur. "Saya tak menunjuk dia (Tanaka) sebagai menteri luar negeri. Penunjukan sebagai menteri pendidikan tidak pernah terkait dengan sengketa Jepang-Tiongkok yang sedang terjadi saat ini," elak pria yang juga tercatat sebagai presiden DPJ itu.

Noda menambahkan bahwa Tanaka adalah perempuan cerdas yang punya segudang pengalaman di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, dia menganggap alumnus Waseda University itu layak memangku jabatan menteri pendidikan.

Kendati Noda membantah penunjukan Tanaka terkait sengketa Jepang dan Tiongkok, pengamat politik meyakini sebaliknya. Takehiko Yamamoto, pengamat politik dan dosen ilmu politik internasional pada Waseda University, yakin bahwa Noda merekrut Tanaka ke dalam kabinetnya semata-mata untuk meredam gejolak akibat sengketa pulau.

"Ini sinyal dan pesan yang sangat jelas bagi Tiongkok meskipun PM tidak mengakuinya. Selama ini, Tiongkok menganggap dia (Tanaka) sebagai tokoh penting dan sangat menghormatinya," beber Yamamoto. Menurut dia, jabatan Tanaka sebagai menteri pendidikan memang tidak terkait dengan sengketa. Tapi, kehadiran Tanaka dalam kabinet Noda memberi arti penting bagi Tiongkok. (AFP/AP/hep/dwi)

TOKYO - Di tengah popularitasnya yang kian redup, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihiko Noda merombak kabinetnya kemarin (1/10). Total, ada sepuluh


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News