Redenominasi Dorong Masyarakat Konsumtif
Rabu, 30 Januari 2013 – 08:56 WIB
JAKARTA - Menurut ekonom rencana pemerintah untuk menyederhanakan nilai nominal rupiah atau redenominasi bakal meningkatkan sifat konsumtif masyakat. Sebab masalah psikologis akan muncul yang memandang dengan nominal yang baru, harga barang lebih murah. Selain itu, bagi perdagangan dalam negeri, para pedagang akan dengan mudah menaikkan harga. Konsumen juga tak akan menganggap jika kenaikannya hanya dalan kisaran sen. Padahal, saat ini jika ada kenaikan harga Rp 500 sudah menjadi persoalan.
Bank Mandiri Office of Chief Economist Destry Damayanti menjelaskan besar kemungkinan masalah yang bakal timbul paska redominasi adalah masalah psikologis. Ia berkata masyarakat akan memandang murah suatu barang. Misalkan harga sebuah ponsel setelah redenominasi Rp 1.500, maka masyarakat akan menilai itu murah sehingga akan memacu sifat konsumtif.
Baca Juga:
"Hal itu sebenarnya sudah bisa dilihat saat orang Indonesia pergi ke luar negeri, mereka melihat USD 10 itu murah padahal jika dikurskan dengan rupiah itu mahal," jelasnya saat ditemui Selasa (29/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Menurut ekonom rencana pemerintah untuk menyederhanakan nilai nominal rupiah atau redenominasi bakal meningkatkan sifat konsumtif masyakat.
BERITA TERKAIT
- Venya Villa Ubud Bidik Investor Asing
- Rayakan HUT ke-35, Bank Raya Tangguh dan Tumbuh Sehat dengan Luncurkan Berbagai Inovasi
- Panitia Munaslub Kadin: Anindya Novyan Bakrie Ingin Merangkul Semua Pihak
- Perkuat Daya Tahan Kelas Menengah, Aloshop Mendukung Penuh WiraMuda Academy
- Dukung Perluasan Pasar, BSI Berangkatkan 5 UMKM ke Arab Saudi
- Pengamat Sebut Jokowi Berhasil Membangun Infrastruktur Transportasi