Redenominasi Dorong Masyarakat Konsumtif
Rabu, 30 Januari 2013 – 08:56 WIB
Sementara itu, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani mengatakan kebijakan redenominasi saat ini bukanlah prioritas. Redenominasi bukanlah perkara mudah. Jika dilakukan terburu-buru justru akan mendorong inflasi. "Masyarakat juga belum siap saat ini masih banyak yang berpikir redenominasi sama dengan sanering," katanya. Untuk itu lanjutnya, harus ada persiapan yang harus dibenahi, terutama masalah sosialisasi dan jangka waktu transisi.
Redenominasi, lanjutnya juga harus dilakukan secara merata. Jangan hanya berpusat di satu daerah saja, misalkan saja di Jawa. Sebab jika itu terjadi akan membingungkan masyarakat. Misalkan saja ada yang membawa uang yang telah diredominasi ke Papua. Saat dibelanjakan di sana ternyata ditolak.
Ia berpendapat, saat ini yang lebih penting dipikirkan yaitu menghadapi dampak krisis global dan bagaimana cara menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar yang masih fluktuatif. "Saat ini masih banyak krisis-krisis kecil yang bisa berdampak berkelanjutan bagi Indonesia, mestinya itu yang lebih diperhatikan," ucapnya. (uma)
JAKARTA - Menurut ekonom rencana pemerintah untuk menyederhanakan nilai nominal rupiah atau redenominasi bakal meningkatkan sifat konsumtif masyakat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 10 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram
- Ini Kriteria Pelaku UMKM yang Utangnya Bisa Dihapus Pemerintah
- Tangerang Raya Area Strategis Investasi, LPKR Perluas Portofolio Produk Baru
- Bank Mandiri Taspen Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial