Referendum Kemerdekaan Bougainville dari Papua Nugini Berlangsung Meriah
Sabtu, 23 November 2019 – 11:31 WIB
Perang saudara antara pemberontak Bougainville dengan tentara Papua Nugini dipicu perebutan kuasa atas lahan tambang tembaga raksasa, Panguna. Konflik bermula dari perdebatan atas bagaimana keuntungan dibagi. Namun, pertentangan itu justru memaksa perusahaan tambang multinasional, Rio Tinto, yang menambang di sana berhenti beroperasi.
Saat itu, tambang menjadi sumber pendapatan utama bagi Papua Nugini. Tembaga dari Panguna mencakup tujuh persen dari produksi dunia. (ant/dil/jpnn)
Referendum kemerdekaan Bougainville dari Papua Nugini digelar hari ini, Sabtu (23/11). Daerah kaya sumber daya alam itu kemungkinan besar akan segera jadi negara merdeka.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Selundupkan 20 Kilogram Ganja ke Keerom Papua, 2 WNI dan 3 Warga Papua Nugini Ditangkap
- Indonesia Pasok Listrik ke Papua Nugini, Sudah Bisa Dinikmati
- Lagi Mengajar, 3 Guru SD Asal Papua Nyaris Ditangkap Tentara PNG
- Pemerintah Papua Nugini Mengerahkan Pasukan Militer ke Tambang Emas Porgera
- 2 Warga Papua Nugini Ditangkap, Kasusnya Berat