Referendum Konstitusi Australia untuk Akui Aborigin sebagai Penduduk Pertama

Laporan mengenai persiapan referendum Konstitusi Australia terkait posisi orang Aborigin diajukan ke Parlemen hari Kamis (25/6/2015), dengan dukungan lintas partai. Disebutkan perlunya mengakui orang Aborigin sebagai penduduk pertama yang menghuni Benua Australia.
Laporan itu disampaikan anggota parlemen dari Partai Liberal Ken Wyatt dengan dukungan Partai Buruh dan Partai Hijau.
"Sudah saatnya mengakhiri kebisuan rakyat Australia mengenai posisi orang Aborigin dalam konstitusi negara kita," kata Wyatt.
Komite parlemen lintas partai membut laporan ini setelah bertahun-tahun mengadakan konsultasi di seluruh daerah.
Laporan ini menjadi kerangka referensi bagi diskusi lebih lanjut antara Perdana Menteri, Pemimpin Oposisi dan perwakilan masyarakat Aborigin yang akan digelar di Sydney awal bulan depan.
Dalam salah satu usulan, laporan ini meminta agar Pasal 25 Konstitusi Australia diubah karena masih memberikan kewenangan kepada negara bagian untuk mendiskualifikasi pemilih dalam pemilu berdasarkan ras mereka.
Diusulkan pula perlunya konsititusi memasukkan pasal yang mengakui bahwa Australia pertama kali dihuni oleh orang Aborigin, serta pasal yang mengakui adanya keberlanjutan hubungan antara orang Aborigin dengan tanah air mereka.
"Ini bukan berarti memberikan kekhususan kepada orang Aborigin atau bahwa mereka memiliki hak-hak lebih dibanding orang Australia lainnya," kata Wyatt.
Laporan mengenai persiapan referendum Konstitusi Australia terkait posisi orang Aborigin diajukan ke Parlemen hari Kamis (25/6/2015), dengan dukungan
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa