Referendum Mengemuka Karena Kegagalan Otsus
Kamis, 15 Juli 2010 – 00:46 WIB
SORONG - Anggota DPD RI asal Provinsi Papua Barat, Sofia Maipauw, menyatakan, aksi demo yang menganggap Otonomi khusus (Otsus) telah gagal dan menuntut referendum tidak lepas dari keputusan pemerintah pusat yang menolak SK MRP Nomor 14 tahun 2010, tentang penetapan syarat calon kepala daerah adalah orang asli Papua. Karenanya Sofia meminta Mendagri untuk segera melakukan komunikasi dengan para pemimpin di tanah Papua dalam rangka mencari solusi. Selain itu, lanjutnya, gubernur juga perlu melakukan evaluasi terhadap kepemimpinannya selama ini.
Kepada Radar Sorong (grup JPNN), Sofia mengatakan, dalam kondisi politik yang kritis ini sesungguhnya merupakan momentum bagi pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki relasi sosial politiknya dengan masyarakat Papua. “Pemerintah perlu mengambil langkah untuk membuka dialog dengan tujuan agar menyempurnakan hal-hal yang selama ini belum bisa dijalankan,”ujar politisi yang akrab disapa dengan nama Popy Maipauw itu.
Hal lain yang juga disampaikan Sofia, Otsus dinilai gagal karena belum mampu menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat papua. Kongkritnya, kata Sofia, adalah gagalnya komunikasi politik antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam meyakinkan masyarakat Papua tentang masa depan yang lebih baik dengan konsep otonomi khusus.
Baca Juga:
SORONG - Anggota DPD RI asal Provinsi Papua Barat, Sofia Maipauw, menyatakan, aksi demo yang menganggap Otonomi khusus (Otsus) telah gagal dan menuntut
BERITA TERKAIT
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel