Referendum Untungkan Presiden Morales

Referendum Untungkan Presiden Morales
Referendum Untungkan Presiden Morales
LA PAZ – Presiden Bolivia Evo Morales masih sangat dicintai rakyatnya. Hasil referendum Minggu (25/1) menjadi buktinya. Sebuah konstitusi baru yang memberikan lebih banyak wewenang pada etnis Indian Aymar --penduduk asli Bolivia--, dan memberikan peluang bagi Morales bertahan di kursi presiden hingga 2014.

   

Pemimpin pertama Bolivia dari kalangan pribumi itu menganggap kesuksesan referendum tersebut sebagai akhir kisah negara kolonial. Kini, negara paling miskin di Amerika Selatan itu bisa menentukan sendiri masa depannya. ”Inilah awal Bolivia baru. Dari sinilah kita mulai perjalanan menuju kesetaraan yang sejati,” ujar kepala negara berusia 49 tahun itu, seperti dikutip Associated Press kemarin (26/1).

   

Hasil penghitungan cepat yang diumumkan di depan istana kepresidenan menunjukkan bahwa kubu Morales mendapatkan dukungan 59 persen suara. Sementara, kubu oposisi hanya memperoleh 49 persen. Hasil resmi referendum tersebut baru akan dipublikasikan 4 Februari mendatang.

   

Tapi, meski kemenangan sementara berada di kubu Morales, kubu lawan juga menggelar selebrasi. Pasalnya, lima dari sembilan negara bagian memberikan suara mereka untuk oposisi. Mereka menolak konstitusi baru yang menurut mereka terlalu menguntungkan Morales itu. ”Di lima negara bagian tersebut, kami punya pandangan lain terhadap negara ini,” ujar Moises Shiriqui, wali kota Trinidad. (hep/ami)


LA PAZ – Presiden Bolivia Evo Morales masih sangat dicintai rakyatnya. Hasil referendum Minggu (25/1) menjadi buktinya. Sebuah konstitusi baru


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News