Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan RI, Pieter Zulkifli: Korupsi Mewabah di Banyak Sektor

Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan RI, Pieter Zulkifli: Korupsi Mewabah di Banyak Sektor
Mantan Ketua Komisi III DPR Pieter C. Zulkifli Simabuea. Foto: Dokpri

Akar kutukan sumber daya alam Indonesia, lanjut Pieter, dapat ditelusuri kembali ke sejarah kolonialnya, ketika Belanda berfokus pada eksploitasi kekayaan alam nusantara. Bahkan setelah merdeka, negara ini tetap sangat bergantung pada ekspor komoditas.

“Korupsi, yang mewabah di banyak sektor, telah menyedot sebagian besar pendapatan dari sumber daya alam, sehingga negara kehilangan dana yang sangat dibutuhkan untuk infrastruktur, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Selain itu, basis ekonomi yang sempit telah membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global,” urai Pieter.

Pieter mengingatkan apa yang pernah disampaikan oleh Lee Kuan Yew Mantan PM Singapura, sosok yang sukses membangun Singapura menjadi negara maju. Lee pernah mengkritik mentalitas masyarakat Indonesia yang terlalu bergantung pada sumber daya alam.

“Mentalitas ini membuat kita kurang berinovasi dan kompetitif, terlena dalam rasa aman yang palsu,” ungkap Pieter.

Menurut Pieter, Indonesia harus melakukan diversifikasi ekonomi. Hal ini melibatkan pengembangan pertumbuhan di berbagai sektor seperti manufaktur, jasa, dan teknologi.

“Investasi besar-besaran dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia juga sangat penting untuk membangun tenaga kerja terampil yang mampu bersaing dalam ekonomi global.
Memperkuat lembaga, mempromosikan transparansi, dan memerangi korupsi menjadi bagian penting lain yang wajib dilakukan,” beber Pieter.

Bagi Pieter, Indonesia seharusnya dapat mengambil inspirasi dari negara-negara seperti Norwegia, Singapura, dan bahkan Uni Emirat Arab yang telah berhasil mengelola sumber daya alam mereka dan mencapai tingkat pembangunan ekonomi yang tinggi.

Singapura, negara kota ini awalnya tidak memiliki sumber daya alam yang signifikan, namun berhasil menjadi salah satu pusat keuangan dan perdagangan terbesar di dunia melalui investasi besar-besaran dalam pendidikan, infrastruktur, dan teknologi. 

Indonesia telah bergulat dengan kutukan sumber daya, sebuah fenomena di mana negara-negara yang diberkahi dengan kekayaan alam yang melimpah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News