Refleksi Akhir Tahun 2020, dan Harapan Tahun 2021
Oleh: Syarief Hasan, Wakil Ketua MPR RI
Sebuah pertaruhan oleh karena Covid-19 masih belum melandai sama sekali.
Pilkada Serentak 2020 juga menjadi petunjuk bahwa pemerintah dalam menyelenggarakan pesta demokrasi di tengah pandemi mengambil risiko yang besar dan terbukti setelah pilkada kasus Covid-19 makin meningkat.
Dalam bidang sosial, sorotan selama tahun 2020 terbanyak adalah soal BPJS, Tapera, dan berbagai bantuan sosial yang dianggap belum menyentuh masalah kalangan bawah.
Terkait BPJS, banyak masyarakat yang merasa kecewa dengan langkah pemerintah yang menaikkan kembali iuran BPJS.
Terlebih di masa pandemi, kenaikan BPJS menjadi salah satu penanda kurang diakomodasinya harapan masyarakat.
Harapan untuk merasakan jaminan sosial dan kesehatan masyarakat yang memang harusnya dipenuhi oleh pemerintah.
Tak hanya BPJS, pemerintah kembali menarik iuran untuk TAPERA. Iuran sebesar 3 persen ini makin menyulitkan masyarakat Indonesia.
Tentu, hal ini harus menjadi evaluasi pemerintah di tahun 2021.
Tidak adanya pelandaian kasus menunjukkan belum efisien dan efektifnya langkah pemerintah dalam memotong rantai penyebaran Covid-19.
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024