Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak

Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
Pemerhati dan Pelaku Pariwisata Ir Sanggam Hutapea, MM. Foto: Dokumentasi pribadi

Dari fakta yang didapatnya itu juga menunjukkan bahwa sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW), Kawasan Danau Toba  ternyata tidak pernah serius dibenahi, diikembangkan dan  dipromosikan.

“Sudah 20 tahun lebih tidak ada promosi tentang Danau Toba,” ungkapnya.

Untuk itu, Sanggam Hutapea menekankan pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi di antara aspek pendukung lainnya.

Dia juga secara tegas menyatakan prihatin soal koordinasi antar pemerintah daerah yang belum dilakukan secara maksimal. Artinya pemerintah daerah di tujuh kabupaten masih jalan sendiri-sendiri.

Akses ke Danau Toba di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sudah sangat terbuka, karena pemerintah memberikan perhatian penuh dengan membangun jalan tol guna memperpendek jarak tempuh ke Danau Toba.

Demikian juga dengan pembangunan bandara Internasional Silangit di Siborong-borong Tapanuli Utara, yang makin mendekatkan wisata langsung menikmati keindahan kawasan Danau Toba.

Tetapi, sarana dan prasarana yang dibangun saat ini  tidak serta merta mampu mendatangkan wisatawan, sebab kawasan Danau Toba  yang  mengandalkan keindahan alamnya  tidak memilliki  produk wisata apa yang ditawarkan.

"Sejak pemerintah menetapkan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata, sampai sekarang belum ada bentuk produk wisata di kawasan Danau Toba yang dimunculkan sebagai usaha memberikan nilai tambah, kecuali monoton hanya menjual keindahan alamnya," gugat Sanggam.

Pariwisata Kawasan Danau Toba yang kini sudah ditetapkan sebagai industri di sektor pariwisata dan menjadi salah satu tumpuan besar bagi devisa nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News