Refleksi Hardiknas: Akses & Sarana Pendidikan Masih Jadi Persoalan di Lombok Tengah
jpnn.com, PRAYA - Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati tiap 2 Mei menjadi sebuah refleksi kondisi pendidikan di Indonesia, khusunya di Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Berdasarkan catatan dari Tastura Mengajar yang hampir 5 tahun ini fokus di isu pendidikan di Lombok Tengah, akses infrastruktur dan sarana pendidikan pada sekolah dasar (SD) masih menjadi persoalan yang belum teratasi.
Ketua Tastura Mengajar Lalu Gitan Prahana mengatakan yang menjadi refleksi pada Hardikanas tahun 2023 ini ada dua hal.
Pertama, infrastruktur akses para siswa menuju ke sekolah sangat memperihatinkan. Sarana pendidikan seperti ruangan kelas dan fasilitas pendukung pendidikan juga masih minim.
"Terutama di wilayah-wilayah pelosok yang saat ini menjadi konsen kami," kata Lalu Gitan kepada JPNN.com, pada Selasa (2/5) di Praya.
Lalu Gitan menyebut di beberapa wilayah yang sering dikunjungi, seperti di Dusun Bangket Molo, Desa Mekarsari, dia melihat masih ada anak-anak yang belum merasakan akses jalan yang bagus menuju ke sekolah mereka.
"Mereka di sana harus berjalan berjam-jam karena jalan menuju ke sekolah mereka yang jelek," ucap Lalu Gitan.
Tidak hanya itu, di wilayah yang sama di Desa Mekarsari juga masih ada bangunan sekolah yang hampir rubuh.
Tastura Mengajar menyentil Pemkab Lombok Tengah saat peringatan Hardiknas, terutama soal akses dan sarana pendidikan yang masih jadi persoalan.
- Cegah Malnutrisi jadi Solusi Permasalahan Stunting di Indonesia
- Penggerebekan 8 Rumah Pengedar Narkoba Berlangsung Tegang
- Cegah Stunting untuk 1.000 Balita, PAM Jaya Raih Padmamitra Award 2024
- Dukung Pencegahan Stunting, Kalbe Farma Salurkan Bantuan Vitamin D ke Lombok Timur
- 190 Honorer Satpol PP Lombok Tengah Lulus PPPK, Zaenal: Proses Seleksi Sesuai Aturan
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting