Refleksi Pancasila, FPK NTT Undang Presiden Jokowi
jpnn.com, KUPANG - Presiden RI, Joko Widodo direncanakan menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertajuk "Refleksi Pancasila di Rumah Pancasila untuk Meneguhkan Relasi Damai Anak Bangsa", pada 30 Mei 2017 mendatang.
Hal ini dikemukakan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi NTT, Pius Rengka dalam keterangan kepada wartawan, di ruang rapat kantor Kesbangpol NTT, Jumat (26/5).
Dalam seminar nasional itu juga dihadirkan pembicara nasional yakni Ketua PBNU, Prof. Said Aqil Sirajd, Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon, Rektor Undana Prof. Fred Benu, PhD dan Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia, Dr. Acry Deo Datus.
Menurut Pius, persoalan kebangsaan tengah diuji, karena itu perlu refleksi akan Pancasila dalam konteks global, nasional dan regional. Sesungguhnya, kata dia, hiruk pikuk ideologi agama, suku dan ras yang mengemuka di Indonesia akhir-akhir ini mulai mengganggu kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena setiap anak bangsa kurang dihayati.
"Kita ingin semua anak bangsa terutama merefleksikan Pancasila, apalagi Pancasila merupakan hasil permenungan Soekarno ketika di Ende,” kata Pius seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).
Dalam seminar itu, lanjut Pius, pihaknya akan mengeluarkan sikap resmi dari Forum Pembauran Kebangsaan NTT. Dan sebagai tindakan nyata, pihaknya juga akan membangun monumen Garuda Pancasila, di Bolok, tepatnya di jalur 40 Kupang pada lahan yang diserahkan anggota forum, Theo Widodo seluas 5.000 meter persegi. Lahan itu akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi NTT.
Masih menurutnya, hasil seminar akan dibuatkan buku. Provinsi boleh miskin harta, tapi tidak miskin gagasan kebangsaan.
"Kita ingin Pancasila menjadi landasan dan spirit bagi negara ASEAN bahkan dunia.
Presiden RI, Joko Widodo direncanakan menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertajuk "Refleksi Pancasila di Rumah Pancasila untuk Meneguhkan
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila