Refleksi Sistem Pendidikan dan Tantangan Melahirkan Generasi Pemimpin Masa Depan
Oleh: Agus Widjajanto - Pemerhati Sosial Budaya, politik dan Hukum
Zaman saya kecil dulu pada tahun 70-an dengan sistem pendidikan lama, diajarkan tata cara menulis huruf latin halus, menulis huruf honocoroko yang merupakan bagian sejarah dari bangsa ini, diajarkan sopan santun, unggah ungguh, hormat terhadap guru serta orang yang lebih tua dan orang tua.
Seorang guru mengajarkan disiplin terhadap muridnya agar menjadi manusia yang berakhlak dan bertanggung jawab serta berbudi luhur.
Oleh karena itu, di zaman itu guru sangat dihormati, coba zaman reformasi sekarang guru dianggap teman, apabila ada guru menghukum muridnya di sekolah, yang ada sang guru dilaporkan polisi oleh orang tua murid karena semena-mena.
Di sinilah telah terjadi pergeseran nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat yang menafsirkan sesuai nilai-nilai Pancasila, dan ajaran bapak taman siswa, Tut Wuri Handayani, ing Karso sun tulodo, tidak lagi terdengar diajarkan pada bangku-bangku sekolah oleh guru guru kita.
Bahkan lebih kepada berorientasi pada pendidikan yang menguntungkan secara financial (Education Bisnis) hingga jangan kaget begitu mahal biaya pendidikan saat ini yang harus ditanggung masyarakat dengan pembelajaran sopan santun, tata krama, sosialisasi cara bergaul yang dilakukan sejak usia dini.
Tentu setidaknya akan melekat pola pikir di usia dini dari anak anak kita agar menjadi pribadi yang luhur, jujur, dan penuh toleransi terhadap sesama.
Bahkan sekarang kabarnya di tingkat perguruan tinggi rencananya akan menghilangkan mata kuliah Pancasila di semester pertama pada beberapa universitas baik negeri maupun swasta, hal ini berbanding terbalik dengan masa pemerintahan Orde Baru yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila lewat program Eka Prasetya Panca Karsa, untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, pejabat, kaum pendidik agar bisa memberikan suri teladan.
Kepada masyarakat yang dipimpinnya dan diajarnya, apa itu makna dan nilai-nilai dari Pancasila.
Pendidikan adalah sebuah usaha kebudayaan yang bertujuan untuk menuntun pertumbuhan jiwa & raga anak. Pendidikan merupakan media melahirkan generasi berakhlak.
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons
- ESQ Mencetak Pemimpin dengan Hati dan Etika, Lebih dari Cerdas
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan
- Lestari Moerdijat Berharap Pilkada 2024 Melahirkan Pemimpin yang Mengayomi Masyarakat
- Rocky Gerung Mengajak Anak Muda Menggunakan Nalar Kritis dalam Memilih Pemimpin
- Bang Zul Ingin Pemimpin Daerah Lahir dari Kontestasi Pilkada yang Adil dan Jujur