Refly Harun Disorot karena Kritik Pemerintah Tanpa Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Citra Institute sekaligus Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) Serang Efriza menilai kritikan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun tidak substansial.
Sebab, kritikan itu dilontarkan setelah lebih dari sepekan sejak Prabowo Subianto dilantik menjadi Presiden ke-8 RI.
Bahkan, Efriza menilai, beberapa langkah dan gebrakan awal yang dilakukan Prabowo telah banyak menuai apresiasi publik.
"Sebut saja beberapa di antaranya seperti mengumumkan susunan kabinetnya di hari yang sama saat ia dilantik menjadi presiden, memberikan pembekalan selama tiga hari di Lembah Tidar dengan judul Magelang Retreat," kata Efriza dikutip, Kamis (31/10).
Kemudian, Prabowo juga mewajibkan menteri dan wakil menteri untuk memakai mobil dinas produksi dalam negeri Maung Garuda yang dibesut oleh Pindad.
Selain itu, Prabowo mengingatkan menteri dari parpol untuk tidak mencuri uang APBN, serta berkomitmen langsung tancap gas bekerja setelah pembekalan di Hambalang dan Magelang selesai.
Menurut dia, langkah-langkah Prabowo Subianto itu seolah ingin menjawab tingkat kepercayaan dan ekspektasi publik yang sangat besar terhadap pemerintahannya.
Seperti diketahui, kepercayaan terhadap Prabowo dalam survei Indikator politik sebesar 85,3 persen.
Pengamat Politik Citra Institute sekaligus Dosen Ilmu Pemerintahan Unpam Serang Efriza menilai kritikan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun tidak substansial.
- Pengadaan Maung Harus Transparan, Jangan Sampai jadi 'Bancakan' Korupsi
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Prabowo Mau Maung Pindad Jadi Mobil Dinas Gubernur, Bey: Tunggu Arahan Pusat
- Prabowo dan Ratusan Tokoh Penting Akan Hadiri D-Futuro Futurist Summit 2024
- Viko Berharap Wakil Kepala Otorita IKN Dijabat Putra Kaltim
- Prabowo Subianto Segera Luncurkan Gerakan Solidaritas Nasional