Reformasi Birokrasi Indonesia Mirip Rusia
Selasa, 15 November 2011 – 14:29 WIB
JAKARTA - Deputi Program dan Reformasi Birokrasi Kementerian PAN&RB, Ismail Mohamad mengatakan banyak sekali kemiripan pelaksanaan civil service reformasi birokrasi di Indonesia dan Rusia. Kedua negara ini masih berkutat dalam merilis beberapa UU baru terkait modernisasi pengelolaan PNS. Selain itu, jumlah PNS yang berlebihan dari segi kuantitas dan minim dari segi kompetensi. Juga masalah tingkat gaji (basic salary) rendah serta jumlah tunjangan yang mendominasi take home pay (THP) serta jauhnya jumlah besarnya salary dibandingkan swasta (terutama mereka yang menduduki posisi senior). Menurut Ismalin, hal inilah yang membuat Indonesia terpacu untuk segera menerapkan sistem Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dengan mengadopsi Model Common Assessment Framework (CAF) yang telah terbukti secara internasional efektivitasnya.
"Seperti halnya Indonesia, di Rusia sistem atau perencanaan karir juga masih belum jelas. Karena itu berbagai upaya dilakukan Rusia untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan reform. Rusia juga memberlakukan pemberian insentif atas hasil reformasi yang dilakukan," kata Ismail, Selasa (15/11).
Dia menambahkan, reformasi birokrasi akan meningkatkan efisiensi, kinerja, transparansi, dan partisipasi masyarakat, yang ujung-ujungnya mengurangi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). "Monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi penting dilakukan. Seperti apa yang telah dilakukan India. India sudah sampai pada taraf melakukan monitoring dan evaluasi atas kemajuan reformasinya dengan menggunakan sistem yang kredibel," terangnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Deputi Program dan Reformasi Birokrasi Kementerian PAN&RB, Ismail Mohamad mengatakan banyak sekali kemiripan pelaksanaan civil service
BERITA TERKAIT
- Libur Panjang, Pengguna Kereta Api Tujuan Kota Bandung Naik 24 Persen
- Bersepeda dari Batang ke Jakarta, Yoyok Rio Sudibyo Siap Menjalankan Tugas sebagai Anggota DPR RI
- Ketum Kadin Arsjad Rasjid Surati Jokowi
- Pimpinan KPK Sulit Temui Presiden Jokowi, Istana Bilang Begini
- Penjelasan Arsjad Rasjid Soal Status Gedung Menara Kadin yang Diserobot Oknum Tak Dikenal
- Jimly: Fufufafa Cermin Tingkat Peradaban Demokrasi Masih Rendah