Reformasi Mundur Karena Pemimpinnya Ego
Jumat, 10 Agustus 2012 – 00:24 WIB
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) prihatin atas kondisi kepemimpinan bangsa yang dijalankan dengan dasar ego kelompok. Jalannya reformasi di Indonesia ternyata masih jauh dari harapan karena korupsi, kolusi, dan nepotisme masih tetap marak terjadi. Supremasi hukum juga belum sepenuhnya terwujud karena penegakannya tebang pilih bahkan sandiwara hukum masih terjadi. Berangkat dari kegelisahan ini, Kusumah mengatakan bahwa Hanura ingin menggerakkan kembali hati nurani para elit bangsa agar sadar bahwa baik atau terpuruknya Indonesia tergantung kelakuan para elit. Jika kepemimpinan dan segala sendi bernegara dijalankan dengan nafsu dan ego, maka Indonesia seperti digalikan kubur menuju kegaduhan," terangnya.
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum Kestuan Buruh Hanura Kosuma Soekasah saat buka puasa bersama di Jakarta, Kamis (9/8). Kata dia, timbul keresahan di tengah masyarakat karena sistem pengendalian negara berdasar hawa nafsu.
"Bahkan dalam hal sosial budaya, era reformasi justru membuat kita mundur. Tak ada lagi sistem musyawarah mufakat, gotong royong, maupun keguyuban di masyarakat. Sekarang semua cenderung individualistik karena tergerus gaya hidup konsumtif yang justru seolah diajarkan pemerintah kepada rakyatnya," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) prihatin atas kondisi kepemimpinan bangsa yang dijalankan dengan dasar ego kelompok. Jalannya
BERITA TERKAIT
- PDIP Rayakan HUT ke-52 Secara Sederhana, Bakal Diisi Pidato Politik Bu Mega
- Tinjau Makan Bergizi Gratis di Kota Bogor, Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Hal Ini
- Saleh PAN: Selamat Bekerja Buat Mas Pramono dan Bang Rano
- Dituduh Curang Bersama KPU di Pilkada Siak, Afni: Silakan Rakyat Menilai Sendiri
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten