Reformasi Pendidikan harus Tetap Terukur di Desa dan Perkotaan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat minta refomasi pendidikan yang akan dilakukan pemerintah harus tetap terukur.
"Sebelum melakukan reformasi harus ada pemetaan semua permasalahan sektor pendidikan, sehingga hasil dari reformasi bisa diterapkan sesuai kondisi yang ada," kata Lestari yang akrab disapa Rerie dalam keterangannya, Selasa (5/5), menyikapi rencana pemerintah yang akan melaksanakan reformasi pendidikan tahun depan.
Menurut Rerie, permasalahan sektor pendidikan yang saat ini dihadapi mencakup kualitas SDM guru, pembiayaan operasional sekolah dan mengembangkan local wisdom.
Lebih dari itu, tambahnya, kurikulum pendidikan harus bisa menjadi rujukan pedagogik yang mudah diimplementasikan oleh para guru, baik yang di perkotaan hingga pelosok desa.
Pengembangan sektor pendidikan, jelas Legislator Partai NasDem, harus dilakukan sesuai tahapan yang benar.
"Karena pendidikan merupakan sektor yang sangat penting dalam mencetak SDM yang berdaya saing," jelasnya.
Apalagi sebelum terkena dampak wabah Covid-19, menurut Rerie, kondisi peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia berdasarkan survei 2018 berada di urutan bawah.
PISA merupakan metode penilaian internasional yang menjadi indikator untuk mengukur kompetensi siswa Indonesia di tingkat global.
Kurikulum pendidikan harus bisa menjadi rujukan pedagogik yang mudah diimplementasikan oleh para guru baik yang di perkotaan hingga pelosok desa.
- Terima Kunjungan Rektor Al-Azhar Mesir, Muzani: Presiden Prabowo Punya Utang Budi
- Lestari Moerdijat: Tagar #KaburAjaDulu Otokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik
- Waka MPR Sebut Kolaborasi Harus Dilakukan untuk Wujudkan SDGs, HAM, dan Demokrasi
- Judol dan Pinjol Ilegal Mencemaskan, Ibas: Bangkitkan Sadar Digital
- Kunjungi Booth MPR di Pameran Kampung Hukum, Ini Kata Ketua Mahkamah Agung
- Lawan Judol dan Pinjol Ilegal, Ibas: Ciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman & Produktif