Reformasi Polri Dinilai Masih Lamban
Jumat, 23 Desember 2011 – 09:15 WIB

Reformasi Polri Dinilai Masih Lamban
JAKARTA--Evaluasi Akhir Tahun 2011 Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan kinerja Polri pada 2011 sebenarnya relatif membaik jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Terutama setelah Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus terorisme, narkoba, korupsi, dan kasus kriminal besar lainnya. Ia mengatakan, adanya kasus-kasus bentrokan polisi dengan rakyat di berbagai tempat seperti di Freeport, Mesuji maupun tempat lain, persepsi masyarakat terhadap Polri menjadi negatif. "Pemihakan yang berlebihan terhadap perusahaan-perusahaan besar yang dilakukan polisi-polisi yang bertugas di lokasi-lokasi pertambangan dan perkebunan membuat Polri tidak profesional dan tidak proporsional," katanya.
Ketua Presidium IPW Neta S. Pane, mengatakan dari sisi politik, di sepanjang 2011 Polri terlihat cukup netral. Setidaknya, kata Neta, netralitas tersebut terlihat dari sistem pengamanan yang dilakukan Polri dalam berbagai pilkada di sejumlah daerah.
"Namun dalam pengamanan pilkada, polisi terkadang lengah, deteksi dini dari intelijen tidak maksimal, sehingga proses pilkada sering diwarnai konflik dan anarkis," kata Neta, Jumat (23/12), di Jakarta.
Baca Juga:
JAKARTA--Evaluasi Akhir Tahun 2011 Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan kinerja Polri pada 2011 sebenarnya relatif membaik jika dibanding tahun-tahun
BERITA TERKAIT
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan
- Rano Karno Bakal Lanjutkan Ide Heru Budi untuk Bangun Pulau Sampah