Regenerasi Kepemimpinan Nasional Telat 10 Tahun
Kamis, 17 Mei 2012 – 18:06 WIB
Tapi begitu ada power people yang menghendaki presiden yang sudah tua itu turun, lanjutnya, pihak yang selama ini mendukung malah berdiri paling depan juga menuntut presiden turun. "Prilaku politik ini bikin kita terkaget-kaget," ujar Taufiq.
"Presiden Soekarno dan Soeharto yang dieluka-elukan hebat, tapi begitu tidak berkuasa tidak satupun yang bela. Kasihan, dan saya tidak ingin pengalaman pahit itu menimpa Presiden Indonesia berikutnya," harap Taufiq Kiemas.
Makanya lanjut Taufiq, apapun argumentasinya, dirinya mengaku paling tidak setuju orang-orang tua didorong-dorong lagi ikut Pilpres.
"Kalau merasa, tentu ada tapi begitu tidak berkuasa kan tidak punya arti apa-apa lagi dan saya sangat berharap pengalaman pahit Soekarno dan Soeharto tidak dialami oleh yang lainnya karena itu sangat menyakitkan," tegas Taufiq Kiemas. (fas/boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas mengatakan, regenerasi kepemimpinan nasional sudah telat selama 10 tahun. Untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masa Tenang Pilkada, Polda Sumsel Pertebal Pengamanan Pilkada hingga ke Kepelosok
- Edi Lemkapi Soroti Pernyataan Soal Partai Coklat, Dia Bilang Begini
- Bertarung di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Tetap Mencoblos di Jawa Barat
- Polres Rohil Kerahkan 363 Personel Amankan Pilkada 2024, Ini Pesan AKBP Isa
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Relawan Jejaring Paguyuban Sunda Pramono-Rano Dirikan Posko Aduan di 20 Kecamatan