Regenerasi Pemimpin, Parpol Diminta Munculkan Tokoh Muda
Jumat, 15 Juni 2012 – 16:50 WIB
Veri mengatakan, selain problem kaderisasi faktor lain yang menghambat regenerasi adalah problem konstitusi. Karenanya, jika revisi UU Pilpres yang saat ini sedang dibahas partai-partai di DPR hanya untuk mengubah ambang batas, lebih baik tidak usah. “Untuk apa? Sekalian saja tidak dilakukan revisi,” tegasnya.
Menurut Veri, revisi UU Pilpres yang hanya mengubah ambang batas tidak akan memunculkan tokoh-tokoh baru. Di sisi lain, kata Veri, jika publik menghendaki munculnya tokoh alternatif seharusnya dibuka ruang seluas-luasnya. “Percuma ada banyak kandidat, namun partai tidak memberikan ruang yang bisa dimasuki oleh tokoh-tokoh baru,” ujarnya.
Dia menegaskan, kalau memulai dari sekarang maka tidak akan ada perubahan. Karenanya, publik harus memunculkan orang-orang baru dengan gagasan yang baru pula. Di sisi lain, ia melihat partai seolah-olah menjalankan demokrasi dan pemilih diberikan kuasa untuk menentukan pilihannya. “Tapi faktanya pemilih justru dikunci oleh pilihan-pilihan yang terbatas,” ujarnya. (boy/jpnn)
JAKARTA – Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menegaskan, partai dan lembaga survei harus memunculkan tokoh-tokoh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- TBM Bukit Duri Bercerita Gelar Lokakarya Jurnalistik Digital, Anak dan Remaja Antusias
- Peradi Jakbar Gelar PKPA Bersama Polda Metro Untuk Asah Kemampuan Penyidik
- KPK Minta Menteri, Wamen, dan Kepala Badan Prabowo Segera Laporkan Kekayaannya
- Polemik Mayor Teddy Jadi Seskab, Eks Sesmil Presiden: Ubah Undang-undang atau Mundur dari TNI
- Kiai Marsudi Syuhud Hadiri Doa Bersama untuk Presiden dan Wakil Presiden
- Usut Kasus Korupsi Batu Bara, KPK Panggil Anak Buah Sri Mulyani